Dejurnal.com, Cianjur – Pasca dihentikan pencarian masif atas korban yang tertimbun longsoran kumpur di Palalangon Cugenang- Cianjur, keluarga korban tak kuasa menahan haru. Pasalnya, salah satu korban, Ustadz Acep (72) Warga Kampung Balakang Desa Sindanglaya Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur belum juga ditemukan.
Suasana duka terus menyelimuti keluarga Ustadz Acep yang terpukul karena kehilangan sosok orang tuanya, istri dan 4 anaknya tak kuasa menahan haru. Berharap pencarian terus dilanjutkan agar bisa melihat langsung kondisi terakhir orang yang dikaguminya.
“Kita ingin melihat langsung seperti apa kondisi terakhir sehingga berharap pencarian terus dilakukan. Sebab hingga saat ini sudah berupaya mencari tahu tapi tidak juga mendapatkan informasi apapun, ” ujar Putri sulung korban, Imas (47) di dampingi ibu kandungnya Aisyah (60) saat ditemui di kediamannya, Rabu (07/12/2022)
Keluarga mengenal pria bernama lengkap E.D Hutomi sebagai sosok yang tangguh dan taat beribadah. Gelar Ustadz yang di sematkan karena seringnya menjadi penceramah berkeliling kampung. Di usia yang sudah tua, Ustadz Acep tak pernah mengeluh tentang aktifitas yang di jalaninya.
“Ayah itu berangkat pakai motor sendiri karena penglihatannya masih normal dan giginya juga masih kuat. Tidak ada yang menemani karena sudah biasa meskipun usianya sudah tua. Saat terakhir itu Beliau mau memberikan tausyiah di Kampung Kedung Desa Sukamanah Kecamatan Cugenang. Namun takdir berkata lain, mungkin tertimbun lumpur. Kami sedih dan sangat berharap bisa melihat kondisi terakhir apapun keadaannya,” tukasnya.
Seperti di beritakan sebelumnya bahwa Kepala Basarnas, Jumaril mengatakan, bahwa pencarian 8 korban hilang secara masif oleh tim SAR resmi dihentikan hari ini Selasa (6/12/2022), yang disampaikannya dalam conference press.
Namun, pencarian akan terus dilakukan sampai masa tanggap darurat 20 Desember, hanya saja metode dirubah, menjadi pencarian secara pasif.
“Mulai besok kita akan lebih mengandalkan alat berat, artinya tim SAR yang ada itu hanya melakukan standby di lokasi, mengawasi dan mengarahkan dari kinerja alat berat,” ujar Jumaril.
Jumaril mengatakan bahwa, Basarnas memang ada pengurangan personil, bahkan peralatan. Namun pihaknya ungkap Jumaril, masih tetap di dukung dari tim TNI, Polri, dan relawan dalam proses pencarian SAR.
“Dan apabila ada temuan kita akan melakukan evakuasi, kemudian tim dari Basarnas yang disisakan,” tuturnya.*** (Ark/Rik)