Dejurnal.com, Bandung – Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bandung H. Yanto Setianto mengaku, pihaknya sudah memprediksi dan mewanti-wanti kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung kemungkinan TPA Sarimukti Kabupaten Bandung Barat (KBB) ditutup.
Hal ini disampaikannya menanggapi sampah di Pasar Baleendah yang baru diangkut setelah dibiarkan menggunung satu bulan. Sampah itu pun kebanyakan buangan dari warga luar pasar.
“Sudah disampaikan sejak tahun kemarin, karena Komisi C sudah diberi tahun oleh Pemda KBB, tinggal DLH-nya harus cepat tanggap,” kata H. Yanto saat monitoring Musrenbang di Kecamatan Katapang, Senin (6/2/2023).
Yang harus disikapi oleh DLH, menurut H. Yanto, yakni penyediaan lahan minimal di 7 dapil, kedua adanya alat yang berteknologi sehingga sampah bisa diminimalisir, dan ada tempat pengolahan sampah.
“Bukan TPS, tapi pengolahan sampah. Sehingga sampah diolah mau menjadi apa atau jadi debu yang sangat minim, juga minim asap polusi. Pendekatannya, pertama ke teknologi dan penyediaan lahan di tiap dapil,” kata H. Yanto.
Menurut H. Yanto, anggaran untuk alat pengolahan sampah bagi Kabupaten Bandung bukan masalah. “Yang jelas barang yang dibeli ini harus efektif dan efisien. Jangan sampai barangnya mahal tapi daya olahnya minim,” imbuhnya.
Terkait alat pengolahan sampah yang ada di Citaliktik yang dikatakan Kepala DLH bukan milik Pemda Kabupaten Bandung, tapi titipan yang sedang uji coba untuk dikembangkan, belum dibeli, kata H. Yanto jangan disimpan di Pemda.
“Kita harus pikirkan mencari mitra lagi, jadi kalau barang yang ada di DLH itu hanya titipan, untuk uji coba jangan disimpan di sana, hanya menghalangi lahan Kabupaten Bandung. Kita harus segera mencari alat- alat yang bisa mengolah sampah yang maksimal,” tutup politikus Golkar ini.*** Sopandi