Dejurnal.com, Garut – Berawal dari kekecewaan salah satu kader- pengurus DPD Partai Golkar Garut atas sikap Ketua DPD Partai Golkar yang saat ini masih menjabat selaku Ketua DPRD Kabupaten Garut, yang memerintahkan langsung penurunan spanduk calon Presiden – Wakil Presiden Nomor Urut 2 Prabowo – Gibran, yang terpasang di halaman Kantor DPD Golkar Kabupaten Garut pada tanggal (14/01/2024) lalu menjadi sorotan kader Golkar lain.
Hal ini pun tentunya berkaitan ketika Ketua Umum Partai Golkar dalam orasinya pada hari Sabtu (20/01/2024) saat Konsolidasi Pemenangan Partai Golkar di Kabupaten Garut yang dihadiri 1.500 orang Kader Partai Golkar di Gedung Art Center Kab. Garut, menyampaikan bahwa Kader Golkar harus memilih Capres – Cawapres Nomor 2 Prabowo – Gibran.
Berkaitan hal ini Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Garut Deden Erlies angkat bicara. “Ya sebelumnya atas nama pengurus – jajaraan DPD Partai Golkar Kab.Garut minta maaf kepada warga masyarakat Garut, simpatisan dan Kader Partai yang kecewa atas kejadian adanya penurunan spanduk Prabowo – Gibran di halaman Kantor DPD Partai Golkar, tentu atas hal tersebut telah membuat kecewa semua pihak, sekali lagi saya selaku Sekretaris dan Pengurus DPD beserta jajaran mohon maaf ” Jelas Deden Sekretaris DPD Partai Golkar Kab. Garut.
Menurut Deden adanya kekecewaan itu satu hal yang wajar, tapi tidak perlu dibesar-besarkan lagi. “Kita harus patuh pada keputusan pusat, makanya ada koalisi Partai, ya kita sebagai Kader ya tinggal ikuti dan menjalankan apa yang diamanatkan pimpinan, lagian kantor Sekertariat Bersama Prabowo – Gibran itu sudah ada, sekarang kita ada tugas besar dari DPP,” ujarnya.
Lanjut Deden, apa yang telah disampaikan oleh Ketua Umum Partai Golkar bahwa Jawa Barat adalah lumbung suara, dan Ketum menyatakan ada kejomplangan antar suara partai dan suara dukungan terhadap koalisi Partai Prabowo – Gibran. “Ya tentu itu berdasar data termasuk didalamnya Kabupaten Garut itu baru 60 – 70 %, partainya Golkar dukungan Presidennya ke yang lain, kenapa itu bisa terjadi karena saat kampanye itu hanya personal Caleg saja, sementara untuk presiden kurang dikampanyekan,” Ungkap Deden Erlies Sekretaris DPD Partai Golkar Garut.
Kader Partai Golkar yang lain ikut menambahkan bahwa Gedung DPD Partai Golkar ini bukan milik pribadi atau warisan pribadi, akan tetapi ini milik dan amanat Tokoh Partai terdahulu yang untuk digunakan kepentingan Partai. “Terkait dalam hal Pilpres Partai Golkar yang berkoalisi, kita semestinya selaku Kader Partai seharus nya lebih paham dan bijaksana, walau itu ada benarnya bahwa kantor DPD Partai Golkar bukan Sekretariat Bersama Prabowo Gibran,” Tegasnya.
Sementara itu, Ketua TKD Prabowo – Gibran, Tonton saat ditemui di Sekretariat Bersama Prabowo – Gibran Nomor Urut 2, di Jalan Pembangunan Kecamatan Tarogong Kidul Kab. Garut, enggan memberikan tanggapan terkait hal itu.
“Saya tidak mau masuk kesana, dan itu urusan internal Partai Golkar, saat ini kita lebih fokus bagaimana caranya kita jadi pemenang Nomor Urut 2, di 2024, walau beda tipis kita 49 %- 51%, Ya hanya satu kali putaran,” pungkas Kang Tonton.***Yohaness