Dejurnal.com, Bandung – Terhitung dari tanggal 22 Maret 2024, Nardi Sunardi, SE., M. Si bertugas sebagai Camat Margahayu Kabupaten Bandung, menggantikan Hj. Tati Suharyati, S. H., M. S.i yang baru 6 bulan menjadi Camat Margahayu.
Nardi Sunardi sendiri, dipindah tugaskan dari Kecamatan Ciwidey, salah satu dari 300 lebih yang dirotasi dan mutasi pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung pada 22 Maret 2024 beberapa waktu lalu.
Bagi Nardi, sudah tidak aneh ada di Kecamatan gerbangnnya atau perbatasan antara Kabupaten Bandung dengan Kota Bandung ini, karena ia warga Margahayu.
Selain itu, pada tahun 2003 sampai 2008 ia juga pernah menjabat Mantri Polisi, yang kemudian berganti jadi Kasi Tantrib di kecamatan yang membawahi 4 desa 1 kelurahan ini. Waktu itu Kelurahan Sulaiman masih sebagai desa, kemudian pada
tahun 2005 jadi kelurahan.
Dari Kecamatan Margahayu, Nardi berkelana ke beberapa kecamatan. Sudah 16 kali mengalami rotasi dan mutasi. Setelah dari Kecamatan Margahayu, Nardi jadi Kasipem di Kecamatan Katapang selama 2 tahun 6 bulan. Lalu jadi Kasi Pemberdayaan di Kecamatan Rancabali kurang lebih 7 bulan. Pindah ke Kecamatan Arjasari masih sabagai Kasipem.
Dari sana jadi Kasi Pemberdayaan di Rancabali kurang lebih7 bulan, pindah ke Kecamatan Kertasari Kasi Sosbud kurang lebih 8 bulan, pindah ke Arjasari Kasi Sosbud 3 tahunan . Pernah jadi Lurah di Kelurahan Pasawahan Kecamatan Dayeuhkolot, dan jabatan lainnya..
Pertama jadi Camat di Kertasari , terus pindah ke Ciwidey (2021-2023 ). Di Ciwidey 6 bulan 11 hari, walau paling sebentar di antara jabatan lannya, tapi menurut Nardi kesannya luar biasa..
Sekarang baru saja seminggu di Margahayu, ke kampung halaman dalam keadaan Margahayu sudah sangat berubah. Margahayu menurut Nardi memiliki potensi yang luar biasa, banyak pendatang.
Dari awal Nardi di Kecamatan Margahayu tugas taun 2003 , waktu itu banyak investor baik dari perbankan maupun depelover, sahingga Margahayu bisa disebut daerah “dolar”.
” Seiring berjalannya waktu dan jumlah warga semakin padat, walau masyarakatnya sama dengan waktu dulu heterogen, sepertinya cuèk , tapi sekali ada permasalahan begitu kritis,” kata Nardi di kantornya selesai rapat dengan para kepala desa Jum’at ( 5 /4/ 2024).
Karakter Masyarakat Margahayu menurut Nardi tidak berubah, tetapi sudah tidak ada lagi lahan untuk jadi PAD. Apalagi sekarsng urusan izin dengan menggunakan sistem online. Yang jadi pusat pada pelaksanaan tugas Nardi sekarang yakni untuk terus mengembangkan pelaku UMKM yang memang potensial di desa-desa yang ada di Kecamatan Margahayu.
“Di Kecamatan Margahayu ada Kampung Boneka, pengrajin batik motif cina di Desa Sayati, ada blok rangsel di Desa Margahayu Tengah, ada pangrajin makanan khas di Desa Margahayu Selatan, dan lainnya biasa dimekarkan,”kata Nardi. ***Sopandi