BerandadeEdukasiSTAI Siliwangi Garut sukses Laksanakan KKNM Tematik Ketahanan Pangan Mendorong Ketahanan Pangan...

STAI Siliwangi Garut sukses Laksanakan KKNM Tematik Ketahanan Pangan Mendorong Ketahanan Pangan Berbasis Keagamaan, Pendidikan, Sosial, dan Ekonomi

Dejurnal.com. Garut – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Siliwangi Garut sukses melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Tematik Ketahanan Pangan dengan tema Pendekatan Holistik Keagamaan, Pendidikan, Sosial, dan Ekonomi untuk Optimalisasi Program Ketahanan Pangan. KKNM diikuti oleh 142 mahasiswa yang ditugaskan di 11 desa di lima kecamatan, yaitu Cibiuk, Blubur Limbangan, Selaawi, Malangbong, dan Caringin. KKNM dilaksanakan mulai tanggal 20 Januari- 20 Februari 2025

Hasil KKNM dan berbagai temuan di lapangan, di paparkan dalam acara ekspose KKNM yang disampaikan oleh ketua STAI Siliwangi Garut agar bisa digali lebih dalam dan informasi yang ada bisa dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan. Acara ekspose dibuka dengan sambutan dari Koordinator KKNM STAI Siliwangi Garut, Asep Muharram, M.Ag., yang menyampaikan apresiasi atas dedikasi mahasiswa dalam menjalankan program di desa-desa sasaran. Ia menekankan bahwa KKNM ini bukan sekadar program akademik, tetapi juga wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam pembangunan masyarakat, khususnya dalam sektor ketahanan pangan. Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan aspek pendidikan, sosial, ekonomi, dan keagamaan, mahasiswa diharapkan mampu memberikan solusi nyata bagi berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat, terutama di bidang pertanian dan pangan.

Dalam pemaparannya, Ketua STAI Siliwangi Garut, Hj. Illa Susanti, M.Pd., menjelaskan bahwa mahasiswa telah menjalankan berbagai program yang berdampak langsung pada masyarakat. Program-program tersebut mencakup edukasi ketahanan pangan di sekolah-sekolah, pemetaan kelompok tani, serta pengembangan lahan percontohan atau demplot untuk memperkenalkan teknik pertanian yang lebih efektif dan ramah lingkungan. Selain itu, mahasiswa juga memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik sebagai upaya mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia, serta melakukan pendampingan dalam diversifikasi pangan agar masyarakat dapat lebih memanfaatkan potensi pangan lokal yang beragam.

Tidak hanya dalam aspek teknis pertanian, mahasiswa juga mengadakan kajian ketahanan pangan dalam perspektif Islam, dengan menekankan pentingnya prinsip halal dan thayyib dalam konsumsi serta produksi pangan. Kajian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa ketahanan pangan tidak hanya berkaitan dengan kecukupan jumlah, tetapi juga dengan keberkahan dan keberlanjutan sumber daya yang digunakan. Selain itu, mahasiswa turut mendampingi masyarakat dalam mengembangkan usaha berbasis pertanian, mulai dari pengolahan hasil panen hingga strategi pemasaran yang lebih efektif.

Ekspos hasil KKNM ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Ir. Moch Ramdani, MP, dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, menilai bahwa keterlibatan mahasiswa dalam program ketahanan pangan sangat positif dan patut didukung. Ia menegaskan bahwa sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat merupakan kunci dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan. Hal senada juga disampaikan oleh beberapa kepala desa dari wilayah sasaran KKNM, yang menyatakan bahwa program ini telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, baik dalam peningkatan pengetahuan maupun dalam praktik pertanian yang lebih efektif. Tidak hanya itu, beliau juga menyampaikan bahwa keberhasilan KKNM tahun ini harus menjadi contoh agar di tahun berikutnya program serupa dapat dijalankan secara kolaboratif dengan perguruan tinggi lain. Dengan adanya kerja sama yang lebih luas, diharapkan manfaat program dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan semakin memperkuat ketahanan pangan di berbagai daerah.

Dr. Enang Supriadi, M.Ag, perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Garut menambahkan bahwa pendekatan keagamaan dalam ketahanan pangan dapat memberikan nilai tambah dalam menciptakan pola pikir masyarakat yang lebih bijak dalam mengelola sumber daya alam. “Islam mengajarkan keseimbangan dan keberlanjutan dalam pemanfaatan alam. Ini harus menjadi dasar dalam membangun ketahanan pangan yang berorientasi pada kemaslahatan umat,” tuturnya.

Erna Tenaesah, SP, MP dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut menilai bahwa program yang dijalankan mahasiswa memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya ketahanan pangan, terutama dalam menghadapi tantangan ketidakstabilan pangan di masa depan. Ia menekankan bahwa pemahaman masyarakat tentang diversifikasi pangan perlu terus ditingkatkan agar mereka tidak hanya bergantung pada satu jenis komoditas saja.

Senada dengan itu, Asep Muzni, SP, MP dari Dinas Pertanian Kabupaten Garut menyampaikan bahwa mahasiswa telah membantu memperkenalkan metode pertanian yang lebih inovatif kepada petani, termasuk dalam hal penggunaan pupuk organik dan teknik pertanian berkelanjutan. Ia berharap program semacam ini dapat terus berlanjut dan dikembangkan lebih luas agar manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat petani.

Sementara itu, Abdurrahman, S.Pd. dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Garut menyoroti pentingnya penguatan kelembagaan petani dalam mendukung ketahanan pangan. Menurutnya, mahasiswa telah berperan dalam memberikan pemahaman kepada petani mengenai pentingnya manajemen kelompok tani yang lebih baik serta strategi pemasaran hasil pertanian yang lebih menguntungkan.

Di akhir acara, Ketua STAI Siliwangi Garut menegaskan bahwa program KKNM ini diharapkan tidak hanya berhenti sebagai kegiatan akademik tahunan, tetapi dapat terus berkembang melalui kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pihak. Dengan adanya ekspos ini, diharapkan akan semakin banyak inisiatif yang lahir untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah pedesaan.

Ekspos hasil KKNM Tematik Ketahanan Pangan STAI Siliwangi Garut ini menjadi bukti bahwa pendekatan berbasis keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan kesejahteraan petani serta menciptakan ketahanan pangan yang lebih berkelanjutan di masa depan.***Yohaness

Ikuti saluran dejurnal.com di WhatsApp : https://whatsapp.com/channel/0029Vb3S5qc9Gv7Zmhuqge1L dan Google Berita
spot_img

Berita Terkait

REKOMENDASI

TERKINI

Trending a week

Populer