Dejurnal,CIAMIS,- Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis, dari Kamis (27/03/2025) pukul 00.00 hingga 12.00 WIB, arus lalu lintas di Kabupaten Ciamis mengalami lonjakan signifikan tercatat sebanyak 35.185 kendaraan melintas dalam 12 jam terakhir ini.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis, Dadang Mulyatna, melaporkan bahwa kendaraan yang datang dari Jawa Tengah tercatat mencapai 15.976 unit, sedangkan dari kawasan Jabodetabek sebanyak 19.209 unit.
“Sebagian besar kendaraan yang melintas adalah kendaraan pribadi, yang terdiri dari sepeda motor dan mobil. Dari total 35.185 kendaraan, sekitar 50,2% adalah sepeda motor, sementara 39,3% merupakan mobil pribadi. Sisanya terdiri dari kendaraan angkutan umum, truk, dan kendaraan dinas,” jelas Dadang.
Dadang menambahkan, tingginya volume kendaraan pribadi sudah menjadi hal yang biasa, terutama saat akhir pekan atau musim liburan. Meski demikian, kondisi ini tetap perlu perhatian karena bisa menyebabkan kemacetan, terutama di jalan-jalan utama.
“Tingginya jumlah kendaraan pribadi tentunya memengaruhi kelancaran lalu lintas. Jika tidak ada langkah antisipasi, bisa terjadi kemacetan di titik-titik tertentu,” ungkapnya.
Peningkatan volume kendaraan ini datang dari dua arah utama, yaitu Jawa Tengah (timur) dan Jabodetabek (barat).
Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis pun mengimbau para pengendara untuk lebih bijaksana dalam memilih rute perjalanan mengingat hampir 90% kendaraan yang melintas adalah kendaraan pribadi.
Beberapa titik jalan utama mulai terlihat mengalami kepadatan, terutama di Jalan Nasional Ciamis-Banjar dan jalur alternatif menuju Tasikmalaya. Kedua jalur ini merupakan rute penting bagi kendaraan yang melakukan perjalanan antar kota maupun dalam kota.
Berdasarkan data yang tercatat, pada pagi hari Kamis, terdapat 17.143 kendaraan roda dua dan 13.301 kendaraan roda empat yang melintas. Peningkatan volume kendaraan ini diperkirakan akan terus bertambah, terutama pada sore dan malam hari.
Untuk menangani potensi kemacetan, Dinas Perhubungan telah berkolaborasi dengan pihak kepolisian dan instansi terkait untuk mengoptimalkan pengaturan lalu lintas.
“Kami sudah menempatkan petugas di titik-titik rawan kemacetan, seperti di perbatasan Ciamis-Banjar dan Ciamis-Tasikmalaya, untuk mengatur dan memantau arus kendaraan,” ujar Dadang.
Dinas Perhubungan juga aktif memberikan imbauan kepada para pengendara agar mematuhi aturan lalu lintas dan menggunakan jalur alternatif jika diperlukan untuk menghindari kemacetan.
Selain itu, mereka juga mengingatkan agar pengendara selalu berhati-hati. Mengingat intensitas kendaraan yang tinggi, risiko kecelakaan semakin besar.
“Kami mengimbau pengendara untuk tetap waspada, menjaga jarak aman, dan tidak terburu-buru di jalan, terutama di kawasan yang padat,” tegasnya.
Dengan semakin meningkatnya volume kendaraan, pengelolaan lalu lintas di Kabupaten Ciamis menjadi tantangan besar. Jika tidak ada pengelolaan yang lebih baik, kemacetan di ruas-ruas jalan utama akan terus menjadi masalah utama.
“Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pengelolaan lalu lintas yang lebih baik agar arus kendaraan tetap lancar tanpa menimbulkan potensi kecelakaan,” tutur Dadang.
Melihat tren dari tahun-tahun sebelumnya, lonjakan kendaraan sering diikuti dengan peningkatan angka kecelakaan, terutama yang melibatkan sepeda motor.
“Oleh karena itu, selain pengaturan lalu lintas, Dishub Ciamis juga melakukan peningkatan pengawasan terhadap pengendara demi keselamatan bersama,” pungkasnya. (Nay)**