Dejurnal,Ciamis,- Libur panjang Idulfitri 1446 Hijriah menjadi momentum positif bagi sektor pariwisata dan perhotelan di Kabupaten Ciamis.
Berdasarkan data hasil monitoring Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Ciamis, selama periode 28 Maret hingga 7 April 2025, terjadi peningkatan signifikan pada jumlah kunjungan wisatawan yang berdampak langsung pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Kepala Bapenda Ciamis, Aef Saepuloh, mengatakan bahwa pendapatan dari sektor retribusi wisata menunjukkan tren positif selama musim liburan.
Empat objek wisata unggulan mencatatkan kunjungan sebanyak 7.532 dengan rincian dari Situ Lengkong Panjalu 5.277 Orang, Situ Wangi Kawali 886 Orang, Astana Gede Kawali 331 Orang, dan Karangkamulyan sebanyak 1.038 Orang
“Peningkatan ini menandakan kepercayaan masyarakat terhadap destinasi wisata lokal semakin baik. Ini menjadi peluang untuk terus mengembangkan potensi wisata yang kita miliki,” ujar Aef Senin (14/04/2025)
Sementara itu, Aef mengungkapkan dari sektor perhotelan juga memberikan kontribusi signifikan terhadap PAD. Selama periode 1–7 April 2025, total kamar yang terisi sebanyak 1.017 Kamar yang di dapat dari 10 hotel antara lain La Rissa, Tyara, Priangan 1, Priangan 2, Putra Yudha, Santosa, Green Hotel, Budi Family, Hotel Yahud, dan Diva Hotel.
“Adapun hotel La Rissa dan Tyara Hotel menjadi dua akomodasi yang mencatat okupansi hampir penuh selama sepekan masa liburan dan menjadi tantangan sekaligus peluang untuk terus meningkatkan pelayanan,” ujarnya.
Menurut Aef, strategi pengembangan pariwisata ke depan bukan hanya soal peningkatan angka kunjungan, tetapi juga mendorong keterlibatan masyarakat lokal dalam menciptakan ekosistem wisata yang berkelanjutan.
“Wisata berkelanjutan artinya menguntungkan semua pihak pemerintah, pelaku usaha, dan warga. Masyarakat harus menjadi pelaku utama, bukan sekadar penonton,” jelasnya.
Aef menambahkan bahwa Kabupaten Ciamis memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang masih belum banyak diketahui luas. Situs Astana Gede, Situ Wangi, dan Karangkamulyan adalah contoh destinasi yang menyimpan potensi besar untuk dikembangkan sebagai wisata edukatif dan historis.
“Momentum Lebaran ini membuktikan bahwa potensi kita nyata. Tinggal bagaimana kita mengelola dan mempromosikannya secara konsisten,” tuturnya.
Dikatakan Aef Bapenda Ciamis bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kini tengah fokus mendorong peningkatan kualitas destinasi.
“Pemerintah terus berupaya melakukan perbaikan sarana-prasarana, kebersihan lingkungan, serta pelibatan pelaku UMKM lokal menjadi prioritas dalam mendukung pertumbuhan sektor ini,” jelasnya
Aef berharap dengan tren positif di musim libur kali ini, pariwisata akan menjadi sektor andalan yang berperan dalam pemulihan dan penguatan ekonomi daerah secara berkelanjutan. (Nay)**