Dejurnal,Ciamis,- Idul Adha merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sejarah dan ajaran Islam dan bukan sekadar ritual tahunan, tetapi sarat makna keimanan, kesabaran, dan solidaritas Islam.
Hal tersebut dikatakan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ciamis, KH. Arief Ismail Chowas, saat ditemui di kantor PCNu Ciamis. Rabu (21/05/2025)
KH. Arief menegaskan Idul Adha merupakan momen penting dalam perjalanan agama Islam yang penuh nilai historis, bukan hanya sebuah peringatan.
“Idul Adha merupakan sarana pembelajaran tentang keikhlasan, ketaatan, dan pengorbanan sebagaimana diteladankan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail,” ujarnya.
Lebih lanjut KH. Arief menjelaskan bahwa inti dari Idul Adha adalah ujian kesabaran dan kepatuhan terhadap perintah Allah SWT. Hal ini tercermin dari peristiwa ketika Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail.
“Namun, atas izin Allah, penyembelihan itu diganti dengan seekor hewan kurban. Inilah simbol ketaatan yang luar biasa,” ungkapnya.
KH. Arief mengungkapkan makna sosial dari kurban, dengan berbagi antara pihak yang berkurban kepada masyarakat.
“Berbagi daging kurban kepada fakir miskin adalah wujud nyata solidaritas dan kepedulian sosial umat Islam. Ini bagian dari syariat yang harus dijalankan secara benar sesuai fiqih,” tegasnya.
Menurut KH. Arief, PCNU setiap tahun rutin melaksanakan penyembelihan hewan kurban dan tahun ini, telah menyiapkan sedikitnya lima ekor sapi dan beberapa kambing.
“Penyembelihan dilakukan selama tiga hari, yakni pada hari Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan dua hari Tasyrik berikutnya (11-12 Dzulhijjah) di hari pertama biasanya kami sembelih kambing terlebih dahulu untuk memudahkan distribusi. Sementara sapi disembelih di hari-hari berikutnya. Semua sudah diatur agar sesuai dengan ketentuan syariat,” jelasnya.
Dikatakan KH. Arief PCNU juga sangat membuka peluang bagi masyarakat yang ingin menitipkan hewan kurbannya.
“Kami menerima titipan kurban, tentu dengan syarat-syarat yang sesuai dengan hukum fiqih. Ini bagian dari pelayanan kami kepada umat,” katanya.
Mengenai dukungan dari pemerintah Indonesia daerah, KH. Arief menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi terkait bantuan hewan kurban dari pemerintah.
“Biasanya Pemda juga berpartisipasi, namun untuk tahun ini kami masih menunggu kabar selanjutnya,” jelasnya.
KH. Arief berharap dengan momen Idul Adha dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah.
“Semoga perayaan ini semakin mempererat persaudaraan umat, meningkatkan kualitas kemanusiaan, serta menjaga ketentraman dan persatuan bangsa,” pungkasnya. (Nay Sunarti)