Dejurnal.com , Garut – Di antara hiruk-pikuk kendaraan yang melaju di sepanjang Jalan Merdeka, Kecamatan Tarogong Kidul, ada satu sosok perempuan tangguh yang saban hari menyusuri trotoar dengan gerobak dorong kecil. Dialah Ibu Ipah, seorang janda berusia 50 tahun yang menghidupi enam orang anaknya dengan berjualan kopi seduh dan rokok batangan kepada para sopir angkot dan pengendara yang singgah sejenak melepas lelah, Selasa (22/7/2025).
Dengan wajah bersahaja dan senyum yang tak pernah pudar, Ibu Ipah memulai harinya sejak pagi buta. Gerobak sederhananya tak hanya membawa termos air panas, kopi sachet, dan beberapa bungkus rokok, tapi juga segunung harapan dan semangat hidup yang tak pernah surut. Dari hasil jualannya, ia mampu menyambung hidup keluarganya, termasuk satu anaknya yang sudah menikah namun masih tinggal serumah di Kampung Warung Tanjul RT 3 RW 4, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler.
“Yang penting anak-anak bisa makan dan sekolah. Saya gak minta banyak,” ujar Ibu Ipah dengan mata berkaca-kaca namun tetap penuh tekad.
Perjuangannya menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya. Meski hidup dalam keterbatasan, Ibu Ipah menolak untuk menyerah pada keadaan. Ia memilih bekerja keras, berdagang dengan cara sederhana tapi penuh kejujuran dan ketulusan. Tak jarang, para pengemudi angkot yang sudah akrab dengannya menyapa hangat dan sengaja berhenti sejenak hanya untuk membeli segelas kopi dari tangan Ibu Ipah.
Kisah Ibu Ipah bukan hanya tentang kesulitan ekonomi, tapi juga tentang cinta seorang ibu yang begitu besar kepada anak-anaknya. Dalam kesunyian malam, saat semua orang telah pulang dan lalu lintas mulai lengang, Ibu Ipah menggulung tikar dagangannya dengan harapan esok akan membawa rejeki yang lebih baik.
Ia adalah potret keteguhan perempuan desa, yang tak gentar menghadapi kerasnya hidup demi masa depan anak-anaknya. Semangat Ibu Ipah adalah cermin ketulusan dan kekuatan perempuan Indonesia yang pantas mendapatkan perhatian dan dukungan dari kita semua.**Willy