Dejurnal.com , Garut — Suasana duka menyelimuti seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Garut setelah kabar duka menyebar luas mengenai wafatnya KH. Sirojul Munir, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut. Sosok yang dikenal sebagai ulama kharismatik, cendekiawan Islam yang tawadhu, dan pemersatu umat ini telah berpulang ke Rahmatullah.
Keluarga besar Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Garut turut merasakan kehilangan yang begitu mendalam atas kepergian beliau. Dalam pernyataan resminya, jajaran pengurus dan kader partai menyampaikan belasungkawa yang tulus, mengenang jasa-jasa dan peran besar KH. Sirojul Munir selama hidupnya dalam membimbing umat, menjaga harmoni kehidupan beragama, dan menjadi jembatan komunikasi antara ulama dan umara di Kabupaten Garut.
“Beliau bukan hanya Ketua MUI, tapi juga guru besar kehidupan, pembimbing rohani, dan sosok panutan bagi kami semua. Ucapan, sikap, dan kebijaksanaan beliau sering menjadi pegangan di tengah masyarakat. Wafatnya KH. Sirojul Munir bukan hanya duka bagi keluarga besar beliau, tetapi juga duka mendalam bagi kami, keluarga besar PDI Perjuangan dan seluruh warga Garut.”
KH. Sirojul Munir dikenal luas sebagai ulama yang mampu menjalin kedekatan lintas golongan dan organisasi. Dalam forum-forum strategis, beliau hadir sebagai penyejuk, penengah, dan pemberi solusi. Tak jarang dalam momen-momen kritis kebangsaan atau sosial kemasyarakatan, KH. Munir menjadi tokoh rujukan yang dihormati oleh semua kalangan, baik pemerintah, tokoh politik, tokoh agama, maupun masyarakat akar rumput.
Di mata DPC PDI Perjuangan, almarhum adalah figur yang memiliki keistiqamahan dalam memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan yang sejalan dengan spirit Pancasila dan keberagaman. Hubungan harmonis yang selama ini terjalin antara MUI Garut dan PDI Perjuangan tak lepas dari kebijaksanaan beliau dalam memelihara ukhuwah dan toleransi.
Sebagai penghormatan terakhir, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut juga mengutus perwakilan untuk hadir dalam prosesi pemakaman serta menyampaikan dukungan moril kepada pihak keluarga. Mereka berharap semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT dan beliau mendapatkan tempat terbaik di surga-Nya yang penuh rahmat.
Kepergian KH. Sirojul Munir adalah kehilangan besar bagi Garut, bagi umat Islam, dan bagi seluruh bangsa Indonesia yang merindukan sosok ulama yang santun dan merangkul. Dalam kenangan dan doa, keteladanan beliau akan tetap hidup, menjadi cahaya penuntun di tengah zaman yang terus berubah. Semoga generasi penerus dapat melanjutkan warisan perjuangan beliau dalam menjaga moralitas, keadilan, dan keharmonisan masyarakat.**Willy