Dejurnal.com, Garut – Musibah kebakaran melanda rumah milik seorang lansia bernama Abah Igin, warga Kampung Haruman II RT 05 RW 05, Desa Harumansari, Kecamatan Kadungora, pada Rabu dini hari, 23 Juli 2025 sekitar pukul 00.30 WIB. Rumah satu-satunya yang menjadi tempat berteduh Abah Igin selama ini luluh lantak dilalap api.
Abah Igin yang kini berusia 80 tahun, tinggal seorang diri di rumah tersebut sejak istrinya wafat. Satu-satunya anak beliau tinggal jauh di Kecamatan Leuwiliang, Bogor. Pascakebakaran, Abah Igin sementara menumpang di rumah adik iparnya yang masih berada di kampung yang sama.
Musibah ini mengundang empati dari berbagai pihak. Pada Sabtu, 26 Juli 2025, anggota DPRD Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan, bersama Kasi Tramtib Kecamatan Kadungora, Saepulloh, datang langsung untuk menyampaikan rasa kepedulian.
“Kedatangan kami untuk menguatkan hati Abah Igin dan sedikit meringankan bebannya dengan memberikan bantuan uang tunai serta sembako,” ujar Yudha.
Yudha Puja Turnawan juga mendorong agar Pemerintah Kabupaten Garut segera memberikan respon cepat dalam membantu pembangunan kembali rumah Abah Igin. Ia mengungkapkan bahwa proses pengadaan bahan bangunan dari Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Garut telah selesai untuk kategori rumah yang ambruk dan terbakar, termasuk rumah Abah Igin.
“Pemkab Garut perlu segera bergerak. Koordinasi lintas sektor sangat dibutuhkan. Pendanaan bisa dioptimalkan melalui CSR, BAZNAS, serta dukungan dari KORPRI untuk merealisasikan pembangunan kembali rumah Abah Igin,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Yudha juga akan menjalin komunikasi dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia. Ia berharap adanya proses asesmen dari Kemensos sehingga Abah Igin bisa mendapatkan bantuan dalam program Rumah Sejahtera Terpadu.
“Di usianya yang renta, Abah Igin layak mendapatkan tempat tinggal yang layak dan aman. Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk peduli,” tutup Yudha.
Musibah yang menimpa Abah Igin menjadi pengingat betapa pentingnya sinergi kemanusiaan, agar setiap warga, tak terkecuali lansia seperti beliau, tidak merasa sendiri menghadapi ujian hidup.**Willy