Dejurnal, Ciamis,- Anak-anak dengan perilaku menyimpang bukan untuk disingkirkan, melainkan harus dipulihkan melalui pendekatan humanis yang melibatkan sinergi orang tua, guru, tokoh agama, dan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya, dalam kegiatan silaturahmi bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, organisasi kepemudaan, organisasi perempuan, hingga insan pers se-Kabupaten Ciamis di Aula KH Irfan Hielmy, Kompleks Islamic Center Ciamis, Rabu (20/08/2025).
Bupati Herdiat menegaskan bahwa pembentukan akhlak dan mental anak bukan hanya tanggung jawab sekolah atau pondok pesantren, tetapi juga keluarga dan seluruh elemen masyarakat.
“Mental dan akhlak anak adalah tanggung jawab kita bersama. Maka pendekatan HUMANIS menjadi langkah strategis yang sejalan dengan upaya kita membangun generasi yang berkarakter,” ujar Herdiat.
Herdiat menyatakan dukungannya terhadap proyek perubahan HUMANIS (Hirup Manjing Dinamis tur Agamis) yang diinisiasi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Ciamis, Dase Fadlil Yusdy Mubarok, S.H., sebagai bagian dari Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II, ia menyoroti persoalan kekerasan seksual yang menimpa anak-anak.
Berdasarkan laporan DP3AKB Ciamis, sejak Januari hingga Agustus 2025 tercatat 50 kasus kekerasan seksual, terdiri dari 43 kasus terhadap anak-anak dan 7 kasus menimpa perempuan dewasa.
“Data ini sangat mengkhawatirkan, terlebih ada kasus seorang siswi kelas 5 SD yang hamil akibat perbuatan keji. Bahkan sebagian kasus dilakukan secara bergilir. Lebih memprihatinkan lagi, banyak kasus yang tidak tercatat karena korban merasa takut atau malu untuk melapor,” ungkapnya.
Herdiat menilai, dampak jangka panjang kasus kekerasan seksual dapat menimbulkan trauma mendalam, dendam, hingga potensi korban menjadi pelaku di masa depan.
“Korban hari ini adalah generasi kita di masa depan. Jika tidak kita dampingi dengan baik, 10 hingga 15 tahun mendatang persoalan sosial bisa lebih besar. Karena itu, ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kolektif semua pihak,” tegasnya.
Menurut Herdiat Program HUMANIS yang memadukan pendidikan karakter berbasis pesantren dengan nilai kearifan lokal, tidak hanya membentuk kecerdasan akademis, tetapi juga memperkuat moral, spiritual, serta daya tahan sosial generasi muda sangat pas diterapkan dengan keadaan sekarang.
“Anak-anak dengan perilaku menyimpang tidak boleh disingkirkan. Mereka harus dipulihkan dengan pembinaan yang menghargai harkat dan martabatnya. HUMANIS adalah jawaban untuk itu,” ujar Herdiat
Sementara itu Kadisnaker Ciamis Dase menjelaskan Program HUMANIS lahir dari keprihatinan atas maraknya tawuran pelajar, kecanduan gawai, penyalahgunaan narkoba, hingga tindak kriminal yang melibatkan anak.
“Dengan metode pembinaan di lingkungan kondusif, religius, dan inklusif, program ini telah diimplementasikan di beberapa lokasi selama dua bulan terakhir dan menunjukkan hasil positif,” ujarnya.
Menurut Dase HUMANIS juga berpadu dengan nilai Panca Waluya yang digaungkan Pemprov Jawa Barat, yaitu Cageur (sehat), Bageur (baik hati), Bener (jujur), Pinter (cerdas), dan Singer (pekerja keras).
“Dengan mengedepankan kearifan lokal, kami ingin membentuk generasi yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga kuat dalam integritas dan nilai moral,” tuturnya
Lebih lanjut Dase mengatakan Program HUMANIS dirancang sebagai program terpadu yang melibatkan lintas sektor, mulai dari Dinas Pendidikan, Disnaker, Kemenag, MUI, kepolisian, TNI, pondok pesantren, hingga peran aktif orang tua.
“Untuk penguatan regulasi, dalam jangka pendek akan diterbitkan SK Bupati Ciamis, dan dalam jangka panjang akan diatur melalui Peraturan Bupati (Perbup),” imbuhnya.
Dase menambahkan, program ini sejalan dengan visi Bupati Ciamis, “Sinergi Mewujudkan Ciamis Maju dan Berkelanjutan”, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun masa depan daerah.
“Dengan Pembinaan Terpadu melalui Pendekatan HUMANIS, kita wujudkan generasi pemuda Ciamis yang dinamis dan agamis. Syubbanul Yaum Rijaalul Ghod – Pemuda Hari Ini adalah Pemimpin di Masa Depan,” pungkasnya. (Nay Sunarti)
