Dejurnal, Ciamis,- Forum Alumni Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Kabupaten Ciamis melakukan audiensi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Senin (02/09/2025).
Pertemuan menyoroti isu pendataan tenaga pendidik, regulasi terbaru mengenai honorer, serta peluang alumni PPG Prajabatan untuk masuk ke dalam sistem penerimaan guru di daerah.
Ketua Forum Alumni PPG Prajabatan Kabupaten Ciamis, Aji Wibawa mengungkapkan bahwa audiensi penting dilakukan karena masih banyak lulusan PPG Prajabatan yang menghadapi hambatan dalam memperoleh akses kerja sebagai tenaga pendidik.

“Kami datang untuk menyampaikan aspirasi dan menanyakan kejelasan data terkait alumni PPG Prajabatan. Selama ini, akses data berada di pusat, berbeda dengan PPG dalam jabatan yang terpantau di tingkat daerah. Akibatnya, banyak lulusan PPG Prajabatan yang belum terakomodasi dalam sistem, padahal kebutuhan guru di sekolah sangat besar,” ujar Aji.
Aji menambahkan, isu honorer juga menjadi perhatian serius. Sebelumnya, muncul surat edaran terkait evaluasi tenaga honorer yang menimbulkan kekhawatiran akan adanya penghapusan massal.
“Banyak informasi beredar soal tenaga honorer yang akan dihapus. Padahal, lulusan PPG Prajabatan dengan sertifikat pendidik secara aturan sudah memenuhi syarat. Namun di lapangan, mereka masih sulit masuk, bahkan ada yang sudah mengajar tetapi belum tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik),” jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Forum Alumni PPG Prajabatan menyampaikan beberapa aspirasi, di antaranya:
-Perlunya keterlibatan Dinas Pendidikan dalam pendataan alumni PPG Prajabatan.
-Harapan agar pemerintah daerah memberi ruang lebih besar bagi lulusan bersertifikat pendidik untuk masuk ke sekolah-sekolah.
-Dukungan agar proses rekrutmen P3K ke depan lebih terbuka dan transparan.
“Hasil audiensi hari ini belum sepenuhnya tuntas. Kami bersama pihak Disdik sepakat akan ada tindak lanjut dengan audiensi lanjutan pada Rabu (05/09/2025) mendatang, yang rencananya akan melibatkan lebih banyak pihak,” tuturnya
Menurut Aji audiensi hari ini sifatnya baru audiensi awal. Rabu depan akan ada pertemuan lanjutan dengan melibatkan lebih banyak pihak.
“Harapannya, dalam pertemuan kedepannya persoalan ini bisa lebih komprehensif dibahas dan ada solusi yang nyata,” katanya
Dari pihak Dinas Pendidikan, meski belum bisa memberikan jawaban konkret, ada sinyal positif terkait peluang rekrutmen guru di tahun 2026.
“Pihak Disdik menyampaikan bahwa kebutuhan guru memang besar, namun penerimaan belum dibuka. Mereka mengusahakan agar di tahun 2026 ada peluang bagi lulusan PPG Prajabatan,” jelas Aji.
Saat ini, menurut data forum, banyak alumni PPG Prajabatan yang sudah mengajar di sekolah, namun belum semuanya masuk dalam sistem resmi seperti Dapodik. Bahkan ada yang mengajar tanpa bisa tercatat sebagai PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan), sehingga terkendala saat hendak mengikuti rekrutmen P3K.
Meski demikian, sebagian alumni tetap mendapat kesempatan mengajar melalui status guru honor sekolah.
“Alhamdulillah, beberapa teman tetap bisa mengajar meskipun statusnya belum jelas di data pusat. Tapi tentu saja kami berharap ke depan ada regulasi yang lebih berpihak,” pungkas Aji. (Nay Sunarti)