Dejurnal.com, Garut – Di era digital yang penuh tantangan sekaligus peluang, dunia pendidikan dituntut untuk beradaptasi dengan cepat. Perubahan teknologi yang begitu pesat memerlukan terobosan baru dalam pola pembelajaran, agar siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga mampu bersaing di tingkat global.
Serikat Guru Indonesia (SEGI) Kabupaten Garut, sebagai wadah profesional pendidik, mengambil langkah nyata dalam menghadirkan solusi pendidikan berbasis teknologi.
Dalam forum strategis yang digelar Minggu lalu, SEGI Garut berkolaborasi dengan Ketua Dewan Penasehat AI Nusantara, Prof. (HC) Dr. Deni Darmawan, S.Pd., M.Si., M.Kom., MCE., MTCNA., serta CEO PT Instalasi Kecerdasan Buatan, Ismail Jabar, S.Kom. Pertemuan tersebut menjadi ajang penting membahas pemanfaatan aplikasi ROBOT PEMBELAJAR sebagai inovasi dalam proses belajar mengajar.
Prof. Deni Darmawan menuturkan bahwa aplikasi ROBOT PEMBELAJAR dirancang untuk menjawab kebutuhan siswa dan guru secara seimbang. Bagi siswa, aplikasi ini memberi kesempatan belajar secara mandiri, terarah, serta disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Keunggulannya, materi yang tersedia bukan hasil algoritma semata, melainkan bersumber langsung dari guru mata pelajaran. Dengan begitu, meskipun menggunakan platform digital, keterhubungan siswa dengan guru tetap terjaga.
Di sisi lain, guru juga mendapat keuntungan besar. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur pemantauan aktivitas siswa, mulai dari mingguan hingga bulanan. Fasilitas latihan soal beserta kunci jawaban turut membantu guru dalam menilai capaian pembelajaran. Peran guru sebagai pembimbing dan pengarah pun justru semakin diperkuat, bukan tergantikan oleh teknologi.
Menurut CEO PT Instalasi Kecerdasan Buatan, Ismail Jabar, ROBOT PEMBELAJAR dikembangkan dengan konsep biaya yang sangat terjangkau. Hal ini membuka peluang luas bagi siswa dari berbagai lapisan masyarakat untuk memperoleh akses pembelajaran digital berkualitas tanpa terbebani kendala ekonomi.
Ketua SEGI Garut, Gunawan, S.Pd., M.Pd., menyambut positif kehadiran aplikasi ini. Ia menilai inovasi tersebut sangat relevan dengan kondisi pendidikan di Garut, terutama dalam menghadapi arus digitalisasi. Meski demikian, Gunawan menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah hingga provinsi dalam bentuk regulasi dan kebijakan yang berpihak pada penguatan sistem pendidikan berbasis teknologi.
Dengan semangat sinergi antara guru, teknologi, dan pemerintah, SEGI Garut optimis dapat melahirkan generasi yang cerdas, kreatif, berkarakter, serta siap menghadapi persaingan global. Langkah ini bukan hanya upaya adaptasi, tetapi juga strategi untuk mencetak sumber daya manusia unggul yang siap membawa perubahan positif bagi bangsa.
Bagi SEGI Garut, pemanfaatan ROBOT PEMBELAJAR bukan sekadar inovasi digital, melainkan komitmen nyata untuk mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif, adaptif, dan berdaya saing tinggi di masa depan.**Willy