Dejurnal, Ciamis,- Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SMP Negeri 1 Ciamis terus berbenah untuk mempertahankan prestasinya sebagai sekolah percontohan dalam bidang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di tingkat Provinsi Jawa Barat.
Penghargaan tersebut diberikan atas upaya luar biasa sekolah tersebut dalam menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif bagi siswa dan mengedukasi mereka mengenai pentingnya hidup sehat.
Pada tahun 2023 dan 2024, SMPN 1 Ciamis menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di Jawa Barat, dengan berbagai inovasi dalam layanan UKS dan program.
Untuk mempertahankan gelar tersebut berbagai inovasi dilakukan, mulai dari peningkatan layanan kesehatan, pembiasaan hidup sehat bagi siswa, hingga memperkuat sinergi dengan Dinas Kesehatan.
Ketua Pembina UKS SMPN 1 Ciamis, Tating Nurhayati, menegaskan bahwa UKS di sekolah bukan hanya sekadar ruang pertolongan pertama, melainkan pusat layanan kesehatan yang terintegrasi dengan pendidikan dan pembinaan siswa.
“Pelayanan utama UKS adalah menangani siswa maupun warga sekolah yang sakit. Kami lakukan observasi selama dua jam pelajaran. Jika kondisi membaik, anak bisa kembali belajar. Namun jika perlu penanganan lebih lanjut, kami segera rujuk ke puskesmas atau rumah sakit dengan koordinasi orang tua,” jelas Tating, Rabu (10/08/2025) usai kegiatan pemberian vaksin HPV pada siswa kelas 9.
Menurut Tating berbeda dengan sekolah lain, SMPN 1 Ciamis memiliki sarana UKS yang lebih luas dan lengkap. Hal ini memudahkan petugas dalam memberikan layanan kesehatan, baik bagi siswa maupun guru dan staf sekolah.
“Selain obat luar dan perawatan ringan, UKS juga menerapkan prosedur ketat: siswa yang sakit tidak boleh tetap berada di kelas, melainkan harus berada di ruang UKS sampai dijemput orang tua atau mendapat rujukan medis,” jelasnya.
Tating mengungkapkan UKS SMPN 1 Ciamis tidak hanya menangani siswa sakit, tetapi juga membangun budaya hidup sehat di lingkungan sekolah.
“Setiap pagi, sebelum masuk sekolah siswa diperiksa kebersihan diri seperti kuku dan rambut di depan gerbang, u tuk memastikan kebersihan mereka,” tuturnya.
Sekolah juga mendorong kebiasaan membawa bekal dan air minum dari rumah, menyediakan air minum di kelas, serta menanamkan pola makan sehat melalui program pemerintah seperti PCAIS dan edukasi gizi seimbang.
Dikatakan Tating UKS SMPN 1 Ciamis tidak berjalan sendiri. Berbagai program kesehatan dari Dinas Kesehatan dilaksanakan di sekolah, seperti vaksinasi, penjaringan kesehatan, hingga pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi siswi setiap hari Rabu.
“Setiap program dari Dinkes adalah peluang besar bagi sekolah. Kami merasa diistimewakan dengan berbagai layanan kesehatan, sehingga harus disambut dengan baik dan dimanfaatkan sebesar-besarnya,” terangnya
Selain kesehatan fisik, Tating menuturkan bahwa UKS juga memperhatikan kesehatan lingkungan melalui kolaborasi dengan program Adiwiyata.
“Edukasi tentang kebersihan sekolah, pengelolaan sampah, hingga pembinaan kader kesehatan remaja menjadi bagian penting dari kegiatan UKS,” imbuhnya.
Tating mengungkapkan standar UKS memang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan. Namun, implementasinya di sekolah bisa maksimal jika ada dukungan semua pihak guru, siswa, orang tua, dan mitra kesehatan.
Dengan fasilitas yang memadai, pembiasaan hidup sehat, hingga sinergi lintas sektor, SMPN 1 Ciamis bertekad mempertahankan predikat Sekolah Model UKS terbaik Jawa Barat yang pernah diraih.
“UKS bukan sekadar ruang sakit, tapi pusat pembinaan kesehatan siswa dan lingkungan. Kami ingin menjadikan sekolah sebagai tempat tumbuhnya generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter,” pungkas Tating. (Nay Sunarti)