Dejurnal.com, Garut – Teriknya mentari siang tak menyurutkan langkah ratusan mahasiswa yang memadati Lapang Setda Kabupaten Garut, Selasa (2/9/3025).
Dengan lantang mereka menyuarakan aspirasi, menuntut perubahan, dan mendesak adanya komitmen nyata dari para pemangku kebijakan di bumi Garut.
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, didampingi Wakil Bupati Putri Karlina, unsur Forkopimda, serta belasan anggota DPRD Garut, turun langsung menyimak satu per satu aspirasi yang disampaikan oleh perwakilan mahasiswa. Kehadiran para pejabat ini menjadi bukti keterbukaan pemerintah daerah dalam menampung suara rakyat.
Puncak dari aksi tersebut adalah ditandatanganinya Nota Kesepakatan Aliansi Mahasiswa bersama Masyarakat Kabupaten Garut. Dalam kesepakatan itu, bupati, DPRD, aparat penegak hukum, serta perwakilan mahasiswa berkomitmen untuk menjalankan poin-poin penting demi perbaikan tata kelola pemerintahan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Adapun butir-butir yang disepakati di antaranya:
1. DPRD Kabupaten Garut siap melaksanakan transparansi dalam kinerja serta pertanggungjawaban, termasuk melalui publikasi di media.
2. DPRD Garut akan menyampaikan laporan hasil reses secara tertulis dan terbuka kepada publik.
3. Segera menyelesaikan aturan tata tertib DPRD dengan menjunjung tinggi kode etik dan mekanisme yang jelas.
4. Pemerintah Kabupaten Garut diminta memprioritaskan peningkatan Indeks Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
5. Mendesak bupati untuk segera menuntaskan kekosongan jabatan di setiap SKPD agar pelayanan publik berjalan optimal.
6. Menuntut aparat penegak hukum (APH) menjamin kebebasan berpendapat tanpa adanya intimidasi maupun upaya pembungkaman.
Kesepakatan itu ditandatangani langsung oleh Bupati Abdusy Syakur Amin, Wakil Bupati Putri Karlina, Kapolres Garut Bayu, perwakilan Aliansi Mahasiswa Garut (Erwin dan Rizal), serta Ketua DPRD Garut Aris Munandar.
Aksi ini bukan sekadar unjuk rasa, tetapi menjadi momentum penting untuk membangun komunikasi dua arah antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah. Harapannya, kesepakatan tersebut benar-benar dijalankan, bukan hanya sekadar janji di atas kertas.**Willy