DeJurnal, Ciamis,- Bupati Ciamis menghadiri Seleksi Tahap III (Visitasi Lapangan) Penghargaan PNS Berprestasi Inovatif, Inspiratif, dan The Future Leader Provinsi Jawa Barat 2025, Selasa (7/10/2025) di UPTD Puskesmas Cipaku.
Kegiatan tersebut menilai langsung inovasi aparatur sipil negara (ASN) yang berdampak pada pelayanan publik dan pembangunan daerah berkelanjutan. Tim penilai dari Pemprov Jabar melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan efektivitas dan kebermanfaatan inovasi tersebut.
Salah satu inovasi yang mencuri perhatian adalah pengolahan limbah tahu menjadi pupuk organik bubuk karya Tatang Hidayat, SKM., MKM.
Inovasinya dinilai sebagai langkah konkret dalam mengatasi limbah industri tahu sekaligus mendukung program pertanian ramah lingkungan di Ciamis.
Bupati Ciamis menyampaikan apresiasi tinggi kepada inovator asal Ciamis tersebut.
“Saya mengenal baik Pak Tatang. Ayah beliau adalah guru ngaji saya dulu. Saya bangga atas dedikasinya,” ucap Bupati.
Bupati menegaskan, dukungan terhadap inovasi ini bukan semata mengejar penghargaan, tetapi karena sejalan dengan visi pembangunan daerah.
“Kami sudah mendeklarasikan bahwa tahun 2026 Ciamis menjadi Kabupaten Organik. Inovasi ini mendukung arah tersebut,” ujarnya.
Menurut Bupati, inovasi ini juga menjawab persoalan sosial akibat limbah tahu yang kerap menimbulkan konflik lingkungan.
“Di Ciamis ada ratusan pabrik tahu. Bau limbah sering menimbulkan keluhan warga. Inovasi ini solusi nyata,” tegasnya.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan, penggunaan pupuk organik akan memperbaiki kualitas tanah pertanian di Ciamis.
“Tanah di Ciamis mulai tercemar pupuk kimia. Dengan pupuk organik, hasil panen lebih sehat dan bernilai tinggi,” katanya.
Bupati juga menyebutkan bahwa pihak dari Jepang sudah menyatakan minat menampung produksi pupuk organik Ciamis hingga puluhan ton per bulan.
Bupati menekankan, esensi inovasi bukan pada penghargaan, tetapi pada manfaat nyata bagi masyarakat.
“Juara bukan tujuan utama. Yang penting inovasi ini bisa diterapkan dan memberi manfaat luas,” tuturnya.
Sebagai daerah yang pernah mendapat penghargaan Kabupaten Kecil Terbersih se-Asia Tenggara, Ciamis terus mendorong inovasi ramah lingkungan.
“Kita harus menjaga kebersihan dan keberlanjutan. Inovasi seperti ini bagian dari upaya menuju kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Nay Sunarti)