deJurnal, Ciamis,- Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober, Pengajian Rutin Bulanan PD BKMM Kabupaten Ciamis kali ini terasa istimewa.
Kegiatan yang digelar di Masjid Agung Ciamis tersebut tidak hanya menjadi ajang memperkuat ukhuwah islamiyah, tetapi juga diisi dengan sosialisasi kesehatan mengenai deteksi dini penyakit kaki pengkor (clubfoot) pada anak.
Ketua PD BKMM Kabupaten Ciamis, Dra. Hj. Talbiyah Munadi, M.H., dalam sambutannya menyampaikan bahwa majelis taklim tidak hanya berfungsi sebagai wadah pembinaan rohani, tetapi juga memiliki peran penting dalam mendukung program sosial dan kesehatan masyarakat.
“Alhamdulillah, pengajian bulan Oktober ini bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Kami ibu-ibu Majelis Taklim yang tergabung dalam BKMM Kabupaten Ciamis dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) ingin menjadikan momentum ini untuk meningkatkan kesadaran sosial, termasuk dalam hal kesehatan masyarakat. Kali ini kita mengangkat tema sosialisasi deteksi dini kaki pengkor pada anak sebagai bentuk kepedulian dan kesalehan sosial,” ujar Hj. Talbiyah.
Dalam kegiatan tersebut, para jamaah majelis taklim diberikan pemahaman mengenai pentingnya mengenali gejala kaki pengkor sejak bayi lahir agar bisa segera ditangani.
Menurut Hj. Talbiyah, pengurus BKMM di tingkat desa dan kecamatan dapat membantu pelaporan jika menemukan kasus serupa di masyarakat.
“Biasanya laporan disampaikan melalui pengurus desa atau langsung melalui grup WhatsApp. Kami meminta agar setiap laporan disertai data jelas nama, alamat, RT, RW, dan desa agar penanganan bisa cepat dan tepat. Ini bentuk kepedulian kita kepada masyarakat sekitar,” jelasnya.
Hj. Talbiyah menyampaikan harapannya agar kegiatan terus berlanjut dan menjadi bagian dari pengabdian majelis taklim terhadap umat.
“Insyaallah, melalui sinergi antara pemerintah, tenaga medis, dan ibu-ibu majelis taklim, kita dapat membantu meminimalkan angka disabilitas di Kabupaten Ciamis. Minimal berkurang, syukur bisa kita cegah sepenuhnya. Ini bagian dari amal jariyah kita bersama,” imbuhnya.
Sosialisasi menghadirkan narasumber langsung dari Rumah Sakit Khusus Orthopedi (RSOP) Ciamis, yakni dr. Inasa Ardiani, M.Kes., selaku Direktur RSOP.
Dalam pemaparannya, dr. Inasa menjelaskan bahwa kaki pengkor atau clubfoot merupakan kelainan bawaan pada bayi baru lahir yang menyebabkan posisi kaki tidak normal.
“Kondisi ini sebenarnya bisa ditangani sejak dini, bahkan gratis melalui program kolaborasi dengan pemerintah daerah, bidan koordinator, PKK, dan BKMM,” ungkap dr. Inasa.
dr. Inasa menjelaskan RSOP menerapkan prinsip 3C Connection, Collaboration, dan Contribution agar program ini bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Kita tidak bisa berdiri sendiri, rumah sakit perlu dukungan dari berbagai pihak termasuk majelis taklim,” ucapnya.
dr. Inasa mengungkapkan sebelumnya, pada 7 Oktober 2025, RSOP Ciamis telah meresmikan Center Deteksi Dini Kaki Pengkor yang dihadiri oleh bu ketua Tim Penggerak PKK, Hj. Kania Ernawati Herdiat, serta menggandeng 37 Puskesmas dari 27 kecamatan di Kabupaten Ciamis.
“Program ini juga melibatkan Tim Penggerak PKK Pokja Kesehatan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, DP2KBP3A dan lembaga sosial lainnya,” tuturnya.
dr.Inasa berharap melalui kerja sama lintas sektor tersebut setiap kasus kelainan kaki pada bayi bisa terdeteksi sejak dini.
“Penanganan dilakukan secara bertahap mulai dari pemeriksaan, gipsing, tindakan koreksi ringan, hingga pemberian sepatu koreksi khusus bagi masyarakat tidak mampu melalui kerja sama dengan yayasan sosial dan BPJS Kesehatan,” pungkasnya (Nay Sunarti)







