Ciamis, deJurnal,- Dunia pendidikan Kabupaten Ciamis kembali mencatatkan prestasi nasional. Dua guru dan dua siswa SMPN 3 Lakbok terpilih mengikuti Program Bina Talenta Indonesia (BTI) lanjut bidang KKA dan Karakter Puspresnas – Kemendikdasmen yang bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia.
Kabid Pembinaan SMP Disdik Ciamis, Aris Gunanto, S.Pd., M.Pd., menyebut program tersebut sebagai peluang besar bagi Ciamis untuk memperkuat talenta masa depan yang berdaya saing tinggi di era digital.
“Program Bina Talenta Indonesia ini menjadi momentum bagi guru dan siswa kita untuk naik kelas. Pemerintah sebelumnya sudah mengembangkan STEM, dan koding, kini fokusnya pada penguatan kecerdasan artifisial,” ujar Aris saat ditemui di kantornya, Jumat (28/11/2025)
Aris mengatakan ada 4 peserta dari Ciamis yang telah melalui seleksi daring dan dinyatakan lolos menuju tahap 2 (luring) yang digelar serentak secara nasional.
“Semuanya berasal dari SMPN 3 Lakbok dua orang guru yakni ibu Songidah, M.Pd., dan bapak Roni Rodiana, S.Pd., serta dua orang siswa Aditya Naraya As-Sidik serta Alma Oktawidara,” katanya.
Aris menambahkan untuk para guru, pelatihan luring dilaksanakan di Universitas Padjadjaran (Unpad) sedangkan untuk para siswa, pelatihan dipusatkan di Institut Teknologi Del Sumatera Utara.
“Pelatihan diikuti oleh peserta dari berbagai daerah mulai dari Jakarta Barat, Merauke, Bandung, Kota Tasikmalaya dan lainnya yang dan akan dilaksanakan pada 7–17 Desember,” tambahnya.
Lebih lanjut Aris menjelaskan bahwa seluruh akomodasi peserta ditanggung penuh oleh Kementerian sehingga orang tua tidak perlu mengkhawatirkan biaya selama kegiatan berlangsung.
“Para orang tua awalnya ragu soal biaya, mengingat pelatihan diselenggarakan di Sumut namun setelah dijelaskan bahwa semuanya ditanggung Kementerian, mereka sangat mendukung. Ini kesempatan emas bagi putra-putri kita untuk mendapatkan pengalaman nasional,” imbuhnya.
Aris menyampaikan peserta dari Ciamis akan diantarkan terlebih dahulu di Bandung dari sana berangkat didampingi seorang pendamping dari provinsi
Aris mengungkapkan bahwa lolosnya salah satu SMP di wilayah desa menjadi bukti bahwa kualitas talenta tidak ditentukan oleh lokasi sekolah, tetapi oleh konsistensi pembinaan.
“Ini bukti bahwa kesempatan itu sama. Sekolah di desa bisa mengungguli sekolah di kota jika pembinaannya kuat. Kebetulan juga kepala sekolah di SMP 3 Lakbok memang jago coding, guru-gurunya juga aktif mengarahkan, dan siswanya punya motivasi tinggi. Ini bukan kali pertama sekolah itu meloloskan siswanya,” jelas Aris.
Menurut Aris, keberhasilan tersebut sekaligus menghapus stigma bahwa talenta digital hanya lahir dari sekolah favorit atau perkotaan.
Aris menjelaskan Program Bina Talenta Indonesia merupakan program nasional yang dirancang untuk menyiapkan SDM unggul di bidang, STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics), koding, Kecerdasan Artifisial (Artificial Intelligence/AI) serta penguatan karakter
“Program BTI sendiri menyasar siswa SMP/MTs dan SMA/MA/SMK berprestasi, serta guru yang aktif membina talenta di sekolah,” ucapnya.
Untuk siswa syaratnya, WNI, siswa aktif kelas 7–9 dan 10–12, memiliki minimal prestasi tingkat kabupaten/kota pada kompetisi seperti OSN, LKS, FLS2N, O2SN, GSI, OPSI, FIKSI, dan kompetisi kurasi lainnya tahun 2024–2025 dengan melampirkan izin orang tua dan rekomendasi kepala sekolah, juga bersedia mengikuti seluruh rangkaian program
Sedangkan syarat untuk guru, WNI, merupakan guru SMP/MTs dan SMA/MA/SMK, pernah membina talenta siswa atau pendamping kompetisi, diutamakan memiliki NUPTK, mampu menggunakan platform digital, mendapat izin kepala sekolah serta berkomitmen mengikuti seluruh tahapan pelatihan.
Aris berharap para peserta dari Ciamis tidak hanya mengikuti pelatihan, tetapi juga mampu menjadi agen transformasi di sekolah masing-masing.
“Mereka bukan sekadar mewakili kabupaten, tetapi nantinya menjadi duta talenta digital Ciamis. Kami berharap sepulang dari pelatihan, mereka bisa berbagi ilmu dan menggerakkan rekan-rekannya agar semakin kuat di bidang STEM, coding, dan AI,” tegasnya.
Aris menambahkan bahwa keberhasilan tersebut membuktikan komitmen Ciamis dalam mendorong SDM yang adaptif dan siap menghadapi tantangan era teknologi. (Nay Sunarti












