Ciamis, deJurnal,- Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya menegaskan pentingnya peran masjid sebagai pusat pembinaan akhlak dan pendidikan moral generasi muda.
Hal itu disampaikan saat penganugerahan Masjid Ramah 2025, sebuah program yang dinilai mampu memberikan ruang aman, pelayanan optimal, serta penguatan karakter umat di tengah derasnya tantangan era digital dan fenomena penyimpangan sosial di ruang publik yang diselenggarakan di Aula Setda Kabupaten Ciamis. Senin (08/12/2025)
Dalam sambutannya, Herdiat menyampaikan apresiasi kepada Ketua MUI, Ketua Baznas, para kasepuhan, serta seluruh pihak yang telah mendukung proses penilaian Masjid Ramah.
“Alhamdulillah, penilaian Masjid Ramah berjalan dengan baik. Program ini adalah kelanjutan dari gerakan yang dirintis para kasepuhan sejak tahun 2022—2023 untuk menguatkan akhlak, mental, dan karakter generasi muda. Di era digital ini, jika tidak dimanfaatkan dengan baik, risikonya sangat besar,” ujarnya
Dikatakan Herdiat meningkatnya aktivitas negatif yang memicu pembatasan jam kunjungan Alun-Alun Ciamis, merupakan ancaman serius bagi pembinaan generasi muda.
“Saya melihat sendiri bagaimana transaksi penyimpangan itu terjadi di depan mata saya. Ini tidak boleh dibiarkan. Ruang publik cepat dimanfaatkan untuk kegiatan yang tidak baik, sehingga pembatasan jam operasional Alun-Alun adalah langkah yang harus diambil,” tegasnya.
Untuk menjaga keamanan publik, Herdiat mengungkapkan bahwa Pemkab Ciamis menugaskan delapan personel Satpol PP berjaga dan patroli setiap malam.
“Program Masjid Ramah ini juga merupakan salah satu upaya memperluas ruang positif bagi pemuda agar kembali dekat dengan masjid,” tuturnya.
Lebih lanjut Herdiat menegaskan bahwa Gerakan Magrib Mengaji dan salat berjamaah harus terus dijalankan di seluruh masjid. Menurutnya, para kasepuhan telah merespons dan mendukung penuh program keagamaan yang digagas pemerintah.
“Insya Allah, kegiatan ini tidak boleh hilang. Saya berharap Anugerah Masjid Ramah menjadi pendorong semangat para ketua DKM, baik di masjid besar maupun masjid jami, untuk semakin aktif dalam pelayanan dan pembinaan umat,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Herdiat juga menjelaskan kondisi APBD Ciamis yang sedang tertekan akibat kebijakan efisiensi nasional. Pada 2024 APBD tercatat Rp3,1 triliun dan tahun depan akan turun menjadi Rp2,8 triliun.
“Kondisi ini sangat berat bagi Ciamis. Tahun ini saja dari Rp372 miliar, ada Rp208 miliar yang tidak bisa diganggu untuk mandatory spending. Walaupun APBD terus menurun, komitmen pemerintah terhadap penguatan agama tetap kami perjuangkan,” ungkapnya.
Herdiat mengajak para ulama, kasepuhan, dan masyarakat untuk terus memperkuat sinergi dan saling bahu membahu menghadapi keterbatasan anggaran.
“Dengan kebersamaan, saya yakin kita bisa melewati kesulitan ini,” ujarnya.
Adapun Daftar Pemenang Anugerah Masjid Ramah 2025 adakah sebagai berikut:
Kategori Masjid Jami
1. Terbaik 1: Masjid Al Khoiriyah, Baregbeg
2. Terbaik 2: Masjid Al Hilal, Rancah
3. Terbaik 3: Masjid Al-Hidayah, Kawali
Kategori Masjid Pelayanan
1. Terbaik 1: Masjid Al Mujahidin, Cikoneng
2. Terbaik 2: Masjid Al-Hikmah, Banjarsari
3. Terbaik 3: Masjid Baitul Mukminin, Ciamis
Kategori Masjid Besar
1. Terbaik 1: Masjid Al Mujahidin, Panawangan
2. Terbaik 2: Masjid At-Taqwa, Kawali
3. Terbaik 3: Masjid Al Munawar, Cipaku
Herdiat berharap masjid masjid menjadi pusat pembinaan akhlak, persatuan, dan keteduhan bagi seluruh masyarakat.
“Insya Allah, dengan kebersamaan dan niat yang baik, Ciamis akan tetap menjadi daerah yang religius, aman, dan bermartabat,” pungkasnya. (Nay Sunarti)





