Ciamis, deJurnal.id — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan dunia pendidikan Kabupaten Ciamis. Tim Tilu Wira dari SDN Sukahurip, Kecamatan Cihaurbeuti, berhasil meraih Juara 1 Hackathon Rumah Pendidikan 2025 kategori jenjang SD/sederajat tingkat nasional.
Ajang bergengsi tersebut diselenggarakan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikdasmen melalui platform belajar.id, dan puncak kegiatan berlangsung di Jakarta, Selasa (15/12/2025).
Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Sigit Ginanjar, S.E., M.M., menyebut capaian tersebut sebagai bukti bahwa guru-guru di daerah memiliki kemampuan inovatif yang mampu bersaing di level nasional, khususnya dalam pengembangan pembelajaran digital.
“Prestasi ini menunjukkan bahwa keterbatasan wilayah bukan penghalang untuk melahirkan inovasi pembelajaran yang berkualitas dan berdaya saing nasional,” ujar Sigit.
Sigit menjelaskan, nama Tim Tilu Wira memiliki makna tiga pahlawan, yang merepresentasikan semangat kolaborasi tiga orang guru sebagai motor penggerak inovasi pendidikan di sekolah dasar.
Adapun anggota tim tersebut terdiri dari Heris Apriadi sebagai ketua tim, serta Bayu Nanda Ismaya Nurdin dan Yulia Muslimah sebagai anggota.
“Keikutsertaan Tim Tilu Wira dalam Hackathon Rumah Pendidikan 2025 dilatarbelakangi oleh keinginan kuat para guru untuk meningkatkan kompetensi profesional melalui pelatihan dan proses kolaboratif yang difasilitasi dalam ekosistem Rumah Pendidikan,” jelasnya.
Sigit mengungkapkan proses kompetisi sendiri diawali dengan seleksi proposal berskala nasional. Dari sekitar 1.000 proposal yang masuk, hanya 10 proposal terbaik yang dinyatakan lolos dan berhak melaju ke tahap final.
“Proses seleksinya sangat kompetitif. Dari ribuan proposal, hanya sepuluh yang dinilai paling inovatif dan aplikatif, dan Tim Tilu Wira berhasil masuk dalam jajaran terbaik tersebut hingga meraih juara pertama,” ungkapnya.
Sigit menuturkan keunggulan inovasi Tim Tilu Wira terletak pada pengembangan game edukasi berbasis puzzle yang dirancang tidak sekadar sebagai media permainan, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran untuk melatih berpikir komputasional secara kontekstual.
Inovasi tersebut mengintegrasikan konsep algoritma, pengenalan pola, serta latihan berulang (drilling) yang dikemas secara menarik, interaktif, dan menyenangkan bagi peserta didik sekolah dasar.
“Inovasi ini mendorong peserta didik belajar secara aktif dan menyenangkan, sekaligus melatih cara berpikir sistematis sejak usia dini,” kata Sigit.
Ia menambahkan, Rumah Pendidikan memiliki peran strategis sebagai wadah penguatan inovasi guru, mulai dari pelatihan, pendampingan, hingga penyelenggaraan Hackathon sebagai ruang aktualisasi ide-ide kreatif pendidik.
“Dari ide yang awalnya sederhana, inovasi tersebut dapat berkembang menjadi solusi pembelajaran yang siap diterapkan di kelas,” tuturnya.
Prestasi yang diraih Tim Tilu Wira, lanjut Sigit, juga tidak lepas dari dukungan kepala sekolah, budaya sekolah yang terbuka terhadap inovasi, serta peran aktif Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis dalam mendorong kreativitas dan pengembangan profesional guru.
“Dukungan ini berdampak pada meningkatnya motivasi pendidik, penguatan citra sekolah, serta menjadi kebanggaan bagi dunia pendidikan Ciamis,” imbuhnya.
Dalam perjalanannya, Tim Tilu Wira sempat menghadapi tantangan berupa keterbatasan akses akibat kondisi geografis sekolah yang berada di wilayah pedalaman. Namun, sinergi antara sekolah, Dinas Pendidikan, serta dukungan Rumah Pendidikan mampu mengatasi kendala tersebut.
Sigit berharap inovasi yang dikembangkan Tim Tilu Wira dapat terus disempurnakan dan diimplementasikan secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran di sekolah dasar.
Salah satu penguatan yang direncanakan adalah menghadirkan peran komandan bintang sebagai penggerak motivasi, kolaborasi, dan kepemimpinan peserta didik.
“Harapannya, inovasi ini tidak berhenti pada ajang lomba, tetapi benar-benar memberi dampak nyata bagi kualitas pembelajaran dan pembentukan karakter peserta didik,” pungkasnya. (Nay Sunarti)












