Dejurnal Ciamis,- Hari Bumi 2025 hadir bukan hanya sebagai pengingat, tetapi sebagai ajakan untuk bertindak. Di tengah tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan. Kabupaten Ciamis menyerukan ajakan untuk menjaga bumi.
Mengangkat tema global “Our Power, Our Planet”, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Ciamis mengajak masyarakat. turun tangan langsung dalam merawat bumi, dimulai dari hal-hal paling sederhana yaitu dari rumah kita sendiri.
Kepala DPRKPLH Ciamis, Okta Jabal Nugraha, menegaskan bahwa menyelamatkan lingkungan bukan pekerjaan satu pihak saja.

“Gerakan ini bukan hanya program pemerintah, tapi tanggung jawab setiap individu. Tindakan kecil yang dilakukan serentak bisa menciptakan perubahan besar,” katanya Selasa (22/04/2025)
Menurut Okta melalui kampanye “7 Langkah Mudah untuk Gaya Hidup Berkelanjutan” DPRKPLH membekali masyarakat dengan panduan praktis untuk menjadi bagian dari solusi.
“Ini bukan teori rumit, melainkan aksi harian yang bisa dilakukan siapa saja dari pelajar hingga pekerja, dari ibu rumah tangga hingga pelaku usaha,” ujarnya.
Adapun Tujuh Langkah Mudah tersebut yaitu
1.Hemat Energi
Penggunaan energi dalam jumlah besar atau boros listrik dapat menambah emisi karbon dan meningkatkan perubahan iklim. Oleh karena itu, kita perlu. melakukan efisiensi energi secara tepat guna dapat mengurangi konsumsi secara berlebihan.
Contohnya sederhana saja, seperti mematikan lampu saat tidak dibutuhkan, mematikan steker yang tidak diperlukan, dan menggunakan peralatan listrik hemat daya
2.Hemat Air
Meski terlihat sepele, menghemat konsumsi air sangat penting untuk melestarikan sumber daya air dan mengurangi polusi air. Kita dapat mengurangi konsumsi air dengan memperbaiki kebocoran, mandi lebih singkat, menggunakan pancuran dan keran aliran rendah, dan menghindari pemborosan air. Misalnya, saat menggosok gigi atau bercukur, matikan keran untuk menghemat air, dan hindari membiarkan keran tetap menyala saat mencuci piring
3. Donasikan Barang Bekas
Mendonasikan barang-barang yang tidak terpakai atau tidak diinginkan akan membuat barang-barang tersebut memiliki kegunaan baru. Selain itu, menyumbangkan barang-barang tersebut dapat membantu mengurangi jumlah produksi barang-barang baru ok
4. 3R Limbah Reduce Reuse Recycle
Penerapan prinsip reduce, reuse, dan recycle (3R) bisa menjadi jalan bagi kita untuk merayakan Hari bumi, bahkan lebih berkelanjutan.
Reduce mengacu pada pengurangan jumlah limbah yang kita hasilkan dengan mengonsumsi lebih sedikit sumber daya, seperti energi, air, dan bahan mentah.
Reuse, atau penggunaan kembali mengacu pada penggunaan barang-barang yang dapat digunakan kembali, seperti tas belanja kain, botol air, cangkir kopi atau teh, dan lainnya.
Recycle atau daur ulang juga penting karena mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan sampah dan mengurangi permintaan akan bahan baru.
5. Menanam Pohon
Menanam pohon bisa membantu menyerap karbon dioksida, salah satu emisi gas rumah kaca penyebab pemanasan global. Pohon tak cuma memberikan keteduhan. Pohon juga berdampak positif terhadap kesehatan orang yang tinggal di sekitarnya. Kita bisa menanam pohon di sekitar rumah. Atau bila ada aksi gerakan menanam pohon, kita bisa ikut bergabung.
6.Penggunaan Bahan Organik
Penggunaan bahan-bahan kimia secara masif akan mendegradasi bumi yaitu penurunan kualitas udara, air dan tanah. Saat ini telah banyak produk-produk organik yang lebih ramah lingkungan dan bisa digunakan di rumah misalnya pupuk kompos organik, pembersih organik seperti eco enzyme dan lain-lain.
7. Paperless
Produksi kertas berdampak besar terhadap lingkungan dan perubahan iklim, mulai dari alat yang digunakan untuk menebang pohon, hingga peralatan yang digunakan untuk membuat kertas. Selain itu, ketika kertas dibuang dan mulai membusuk, kertas tersebut mengeluarkan emisi. Salah satu cara untuk mengurangi penggunaan kertas adalah dengan menerapkan gaya hidup paperless atau membatasi penggunaan kertas/tissue.
Okta mengungkapkan DPRKPLH telah menggelar penyuluhan lintas sektor dari sekolah, komunitas, hingga dunia usaha. Edukasi dijadikan pilar utama untuk membentuk budaya ramah lingkungan yang berkelanjutan.
“Bumi bukan warisan, tapi titipan. Tanggung jawab kita adalah mewariskan bumi yang lebih baik. Ciamis bisa jadi pelopor kabupaten hijau asal kita bergerak bersama,” pungkasnya
Hari Bumi di Ciamis tahun ini bukan akhir dari peringatan, melainkan awal dari perjalanan baru. Perjalanan menuju bumi yang lebih hijau, lebih sehat, dan lebih layak untuk generasi mendatang.(Nay Sunarti)