Dejurnal.com, Garut – Ketua Komisi IV DPRD Garut, Asep Rahmat, S.Pd., menerima audiensi dari Aliansi Pemuda Akhir Zaman, yang dipimpin Abah Muda, untuk menyampaikan aspirasi terkait pelayanan RSUD Slamet yang dinilai belum sepenuhnya manusiawi dalam menangani Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Audiensi yang berlangsung di ruang rapat Komisi 4 ini menghadirkan stake holder diantaranya Kepala Dinas Sosial Aji Sekarmaji, Plt Direktur RSUD dr. Lely, Kasatpol PP H. Basuki Eko, S.H., M.H., serta perwakilan BPJS Kesehatan..
Abah Muda mengungkapan kondisi di lapangan yang cukup memprihatinkan terkait keberadaan kader liar di lingkungan RSUD yang tidak hanya mengganggu kenyamanan pasien dan keluarga, tetapi juga mencoreng wajah pelayanan publik. Ia mendesak adanya ketegasan dari pihak RSUD dan instansi berwenang untuk menertibkan praktik-praktik semacam ini.
“Selain itu, masyarakat miskin yang kerap kali dipersulit karena tunggakan pembayaran RSUD, kita tidak bisa membiarkan rakyat miskin menjadi korban dari sistem yang kaku dan tidak sensitif pada kondisi sosial. Negara harus hadir,” tegasnya, Jumat (1/8/2025).
Menanggapi hal tersebut, dr. Lely selaku Plt Direktur RSUD mengakui adanya tantangan besar dalam sistem pelayanan. Namun ia menegaskan bahwa upaya perbaikan tengah dilakukan, termasuk pembaruan dalam sistem administratif agar lebih adaptif dan humanis, tanpa melanggar aturan yang berlaku.
Sementara itu, Kasatpol PP H. Basuki Eko meluruskan persepsi masyarakat terkait penanganan ODGJ. Ia menekankan bahwa kewenangan struktural penanganan ODGJ bukan berada di bawah Satpol PP, melainkan di Dinas Sosial dan layanan kesehatan. Kendati begitu, Satpol PP tetap siap membantu di lapangan, selama ada koordinasi yang baik.
Kepala Dinas Sosial Aji Sekarmaji menyambut baik adanya masukan dari Abah Muda. Ia menyatakan bahwa Dinsos siap bekerja sama dengan RSUD dan Satpol PP untuk merumuskan langkah konkret penanganan ODGJ secara terpadu dan berkelanjutan.
“Pemuda seperti Abah Muda adalah energi baru bagi perubahan sosial,” ujarnya.
Ketua Komisi 4, Asep Rahmat, S.Pd., menutup audiensi dengan apresiasi mendalam atas inisiatif dan keberanian Aliansi Pemuda Akhir Zaman. Ia berjanji akan membawa hasil audiensi ini ke tingkat yang lebih tinggi melalui pengawasan dan rekomendasi kebijakan.
“Kami tidak akan diam. Aspirasi ini akan kami kawal dengan serius. Kami ingin melihat pelayanan publik di Garut tidak hanya berjalan, tapi berjalan dengan hati,” ucapnya.
Audiensi ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga titik temu antara suara rakyat dan pemegang kebijakan. Di tengah derasnya tantangan sosial, kehadiran pemuda seperti Abah Muda menjadi harapan baru bahwa keberanian menyuarakan kebenaran, masih punya tempat, dan bahwa perubahan, sekecil apa pun, selalu dimulai dari keberanian untuk bicara.**Willy