Ciamis, deJurnal,- Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, membuka secara langsung Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sukamulya, yang berlokasi di Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, pada Rabu, 18 Desember 2025.
Pembukaan SPPG tersebut menjadi bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendukung program pemenuhan gizi masyarakat, khususnya bagi anak sekolah dan kelompok rentan.
Erwan menyampaikan peresmian tersebut menjadi penegasan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam memperkuat layanan pemenuhan gizi yang aman, berkualitas, dan berkelanjutan.
“Alhamdulillah sya hair ini meresmikan 2 SPPG sebelumnya saya resmikan SPPG di Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, dan ini tempat kedua di Desa Sukamulya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, secara umum seluruh persyaratan pembangunan dan operasional SPPG telah terpenuhi,” ucapnya.
Erwan menambahkan meski segala persyaratan telah terpenuhi, ia menekankan bahwa keberhasilan program tidak hanya ditentukan oleh bangunan dan fasilitas, melainkan oleh kualitas bahan dan proses pengolahan makanan, terutama mutu air yang digunakan.
“Segala sesuatunya ditentukan oleh kualitas air. Kita bisa membeli sayuran yang fresh dan segar, tetapi kalau kualitas airnya tidak baik, apalagi mengandung E. coli, justru bisa menjadi racun. Banyak kejadian keracunan di berbagai daerah itu bersumber dari air,” tegas Erwan.
Oleh karena itu, Erwan meminta seluruh pengelola SPPG untuk secara rutin melakukan uji laboratorium kualitas air, memastikan izin sanitasi terpenuhi, serta menjadikan standar kebersihan sebagai prioritas utama sebelum makanan disajikan kepada masyarakat.
Selain pengelola, Erwan juga mengingatkan pengawas gizi agar menjalankan tugas secara profesional dan objektif, tanpa kompromi terhadap standar keamanan pangan.
“Kalau memang layak dikonsumsi, silakan diberikan. Tapi kalau ada satu saja yang tidak memenuhi syarat, segera hentikan. Lebih baik kita rugi hari ini daripada menimbulkan dampak jangka panjang. Jangan pernah berandai-andai, kalau tidak layak ya stop dan ganti,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Erwan juga memaparkan capaian pembangunan SPPG di Jawa Barat yang dinilai melampaui rata-rata nasional. Ia menyebutkan bahwa dalam waktu singkat, Jawa Barat mampu menunjukkan progres signifikan dalam pengembangan infrastruktur pemenuhan gizi.
“Secara nasional capaian masih sekitar 42 persen, sementara Jawa Barat sudah mencapai 48 persen hanya dalam tiga bulan terakhir. Bahkan saat ini kita sudah melampaui target awal pembangunan SPPG,” ungkapnya.
Menurut Erwan, capaian tersebut menjadi bukti keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung program pemenuhan gizi sebagai fondasi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Jawa Barat.
Erwan berharap peresmian dua SPPG tersebut mampu memperluas akses masyarakat terhadap layanan makanan bergizi yang aman, sekaligus memperkuat upaya pencegahan risiko kesehatan akibat pangan yang tidak memenuhi standar.
Sementara itu Kepala SPPG Sukamulya, Erlangga Dwi Agustian, yang merupakan SPPI dan mendapat penugasan sebagai pimpinan dapur, menjelaskan bahwa kegiatan hari ini masih berada pada tahap pembukaan dan pengenalan dapur kepada masyarakat serta kepada Wakil Gubernur Jawa Barat.
“Untuk hari ini mekanismenya masih tahap pembukaan dan perkenalan dapur. Launching operasional penuh rencananya akan dilaksanakan pada bulan Januari 2026,” ujar Erlangga
Ia menambahkan, pelaksanaan penuh SPPG belum dapat dilakukan pada bulan Desember karena anggaran belum cair, serta sejumlah virtual account yang digunakan saat ini saldonya telah dinolkan atau dihabiskan.
Terkait penerima manfaat, Erlangga menyampaikan bahwa saat ini pihaknya baru menerima perkiraan sementara sekitar 1.800 penerima manfaat, dengan kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah seiring pemerataan program.
“Sampai saat ini saya juga belum melakukan survei langsung ke sekolah-sekolah dan wilayah mana saja yang nantinya akan menjadi lokasi penerima manfaat,” jelasnya.
Selain itu, SPPG Sukamulya saat ini didukung oleh 42 orang relawan yang akan berperan dalam operasional dapur ketika program berjalan penuh.
Dengan dibukanya SPPG Sukamulya tersebut diharapkan program pemenuhan gizi di Kabupaten Ciamis dapat berjalan optimal dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. (Jefri Tio)













