Dejurnal.com, Karawang – Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar di Karawang mengalami kenaikan dalam satu pekan terakhir ini, menjelang natal dan tahun baru namun Dinas Pangan mengaku tidak akan melakukan operasi pasar murah (OPM) padahal dalam situasi pandemi covid-19.
“Masyarakat menaruh harapan agar harga kebutuhan bahan pokok stabil kalau bisa turun harga,” kata salah satu emak-emak kepada dejurnalcom Rabu (16/12/2020) di pasar baru Karawang.
Menurutnya kehadiran Dinas Pangan Karawang yang dipimpin Kadarusman di sejumlah pasar tidak merubah dan menurunkan harga bahan pokok.
“Sekarang aja harga cabai telur dan daging ayam eh kepala dinas pangan malah menganggap hal itu biasa karena harga bahan pokok masih fluktuatip, idealnya pemerintah daerah melalui Dinas Pangan Karawang bisa menstabilkan harga bahan pokok di pasar karena setiap menghadapi hari besar harga selalu naik seperti saat ini,” Jelasnya.
Dalam sidaknya ke Pasar Baru Karawang Kadis Pangan Karawang Kadarisman menjelaskan penyebab kenaikan harga akibat terjadi kelangkaan di daerah sentra produksi sehingga pasokan menurun tajam. Padahal permintaan meningkat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Tadi kita sudah melakukan pengecekan. Dan ditemukan sejumlah komoditas pangan yang mengalami kenaikan,” ungkap Sekretaris Tim Pengawas Pangan Terpadu Kabupaten Karawang Kadarisman usai menggelar sidak di Pasar Baru Karawang, Selasa kemarin.
Sejumlah komoditi pangan yang mengalami kenaikan adalah cabai merah mencapai Rp56.000 perkilogram, cabai rawit merah Rp45.000 per kilogram, telur ayam Rp28.000 per kilogram dan daging ayam yang melonjak Rp45.000 per ekor.
“Tetapi daging sapi justru mengalami penurunan yakni dari Rp118.000 menjadi Rp110.000 perkilogram,” ujarnya.
Para pedagang mengaku kepada Tim Pengawas Pangan Terpadu Kabupaten Karawang, kenaikan harga sejumlah komoditas tersebut akibat kelangkaan barang dari daerah sentra.
“Seperti cabai ini karena kondisi panen di petaninya yang menyebabkan kelangkaan. Lalu untuk ayam tadi kita dengarkan sama juga terjadi kelangkaan di wilayah Subang,” ucapnya.
Kendati mengalami kelonjakan di sejumlah komoditas, Kadarisman mengaku pemerintah belum perlu melakulan operasi pasar murah (OPM).
“Kalau kita lihat masih belum perlu juga dilakulan operasi pasar. Harga juga masih fluktuatif dan aman,” pungkasnya.***RF