Dejurnal.com, Bandung – Nanang Heryana, warga Kp Cipanya RT 008/ 013, desa Rahayu yang disebut rumahnya seperti “kandang domba” mengaku sempat heran atas reaksi beberapa pihak mengenai kondisi rumahnya dan begitu cepat jadi perhatian.
Malahan, saat ini rumahnya sedang diperbaiki dan Nanang mengaku tidak tahu anggaran perbaikan rumah yang sedang dijalankan sekarang itu berasal dari mana.
Nanang dan dan keluarganya hanya diminta ngontrak dulu di rumah tetangganya menunggu perbaikannya rumah selesai.
Nanang mengaku, tidak terlalu berharap bantuan dari siapa pun. Begitu pun dari pemerintah. “Setelah tahu kapasitas tidak masuk kategori dapat bantuan saya tidak terlalu mengharapkan. Saya ingin tapi tidak mau mengemis-ngemis,” katanya ketika dihubungi di tempat kerjanya sebagai montir HP di bilangan Komplek Taman Kopo Indah, Sabtu (7/8/2021).
Tidak ingin jadi beban orang lain, Nanang mengaku kaget saat keadaan rumahnya jadi bahan pemberitaan. “Kalau sudah begini, ya saya lebih baik tidak ngomong, takut salah dan menyinggung perasaan orang lain, ” akunya.
Ayah 5 anak yang kini dua di antaranya bisa sekolah sampai tamat perguruan tinggi mengaku, perhatian orang lain terhadap rumahnya mungkin karena satu ketika sempat merasa ingin menangis ketika ada hujan, atap rumahnya bocor hingga anak-amaknya yang kecil menggigil kedinginan.
“Saat itu pun saya tidak mengharap belas kasihan orang. Saya punya selembar seng, saya pasang sendiri. Malahan dinding rumah saya matrial pasir dan batu bata itu dari kali yang tak jauh dari rumah. Kan jika air deras, matrial-matrial itu terbawa arus, saat surut itu lah saya angkat dan kumpulkan,” pungkasnya.*** Sopandi