Dejurnal.com, Bandung – Di tengah pandemi covid-19, DPRD Kabupaten Bandung tahun ini akan merehab ruangan fraksi dan komisi dengan taksiran akan menghabiskan anggaran Rp 2,5 miliar.
Ketua DPRD Kabupaten Bandung Sugianto menjelaskan, rehab ruang fraksi dan komisi sudah direncanakan beberapa tahun ke belakang.
Menurut Sugih, panggilan akrab Sugianto anggaran tersebut hasil dari refokusing yang di lakukan pihaknya. “Kegiatan-kegiatan kita sudah dipotong hampir kurang lebih 15 persen untuk kegiatan penanganan covid -19 di Kabupaten Bandung,” Kata Sugih, di Soreang belum lama ini.
Menurutnya, penyesuaian anggaran DPRD sesuiai dengan aturan Permendagri. Malahan kegiatan lainnya, seperti perjalanan dinas, bimtek, termasuk juga pengadaan barang dan jasa yang tidak dianggap mendesak, itu dipotong untuk covid-19.
Sugih menjelaskan, ruangan fraksi dan komisi sudah tidak refresentatif sehingga baik pimpinan atau rekan-rekan di fraksi kurang nyaman ada di kantor.
Selain itu, baru sekarang dewan akan membenahi ruangan fraksi setelah tidak dibenahi puluhan tahun.
Sekarang DPRD akan membenahi perkantoran supaya representatif untuk kalegiatan rapat-rapat. Menurut Sugih ini juga menyesuaikan dengan kesepahama dari inspektorat, supaya tidak rapat di luar kantor,
“Saya rasa kantor DPRD ini kan sudah hampir beberapa puluh tahun, baru sekarang coba dibenahi semua ruangan, supaya para pimpinan dan anggota bener-bener bisa mengoptimalkan kinerja, termasuk ketika menerima aspirasi masyarakat,” ungkap Sugih.
Mengenai anggaran, menurut Sugih, rehab ruangan fraksi dan komisi polanya lelang terbuka. Artinya tergantung penawaran. Besarnya anggaran disesuaikan dengan desain atau spek yang disiapkan oleh tim konsultan.
“Jadi tidak sepenuhnya begitu, bisa saia Rp 2 miliar atau Rp 2,5 miliar, ini tergantung penawaran. Kan ini seluruh ruanga fraksi dan komisi, itu beda kode rekening, Anggarannya juga bisa kejadian pengurangan berdasarkan penawaran dari pihak ketiga,” katanya.
Pelaksanaan rehab rencananya tahun ini, menurut Sugianto hanya dibenahi, tapi ukurannya paling nanti. “Ada apa lah. Sebelum ruangan Fraksi PAN dengan Nasdem, nanti dibuka lagi skatnya, sebab terbatas. Terus bekas ruangan Fraksi Golkar juga dipakai oleh PKB, nanti dikembalikan ke ukuran ka ukuran semula, sabab memang awalnya begitu,” katanya.
Dari semula 7 fraksi sekarang bertambah satu fraksi, jadi 8 fraksi. Artinya butuh tambahan ruangan yang definitif untuk fraksi. Sebelumnya sekretariat menata kondisi eksisting dulu.*** Sopandi