Dejurnal.com, Bandung – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelayanan (UP) 3 Majalaya menggelar apel siaga jelang bulan Ramadhan dan Idulfitri 1443 Hijriyah.
Kesiapsiagaan pelayanan terhadap masyarakat dan objek vital, menjadi prioritas untuk menjaga kekhusyuan umat Islam selama menjalankan ibadah puasa.
Titik yang menjadi perhatian PLN dalam siaga Ramadhan dan Idulfitri antara lain, Mesjid Agung Soreang, Kantor Bupati Bandung, Rest Area Cileunyi, Gerbang Tol Soroja, RSUD Al-Ihsan, RSUD Cicalengka, RSUD Majalaya dan RSUD Otista.
Sementara, Tim siaga selama Ramadhan dan Idulfitri 1443 H ini menurunkan sekitar 26 unit kendaraan roda 4, 12 unit kendaraan roda 2 serta Personel Pelayanan Teknis (Yantek) 188 orang dan pegawai 33 orang.
Stok Material yang didrop ke- 6 ULP dan SP di antaranya Material Fast Moving (NHFUSE, FCO, MCB). Sementara ready stock di gudang UP3 ayakni trafo 50 kva (2 unit), 315 kva (1 unit), Kubikel IM dan DM (masing-masing 1 unit) serta KWH Meter.
Kesiapan peralatan di lapangan Genset 30 KVA (terinstal di mesjid Agung), 8,5 KVA dan 5.5 KVA tersebar di ULP, UGB 3 unit, UKB 1 unit dan Crane 1 unit.
Manager PLN UP3 Majalaya Abbas Saleh pada wartawan menyatakan, pihaknya terus melakukan antisipasi agar tidak terjadi gangguan selama bulan Ramadhan. “Salah satunya rutin melakukan patroli di beberapa daerah kritis atau rawan. Seperti daerah pegunungan di Pangalengan, Ciwidey, selain itu daerah Nagreg dan beberapa tempat lainnya,” katanya usai meninjau kesiapan personil dan perlengkapan patroli, di Kantor PLN ULP Baleendah, Kamis (31/3/ 2022).
Tapi sebenarnya, kata Saleh, kesiapsiagaan personil PLN ini bukan hanya saat bulan Ramadhan, melainkan sudah menjadi prosedur tetap pelayanan kepada masyarakat. Apalagi saat ini, kondisi cuaca seringkali tidak menentu.
Abbas menambahkan, hingga saat ini jumlah pelanggan PLN UP 3 Majalaya, kurang lebih 847.966 pelanggan yang tersebar di Kabupaten Bandung. Sedangkan secara keseluruhan, semua rumah tangga di Kabupaten Bandung telah mendapatkan pelayanan dari PLN UP 3 Majalaya.
Menurut Abbas, apa bila menerima laporan terjadinya gangguan penerangan, respon timenya sejak menerima laporan sekitar 45 hingga sampai ke lokasi paling lama tiga jam. “Tapi itu tergantung tingkat kerusakannya juga. Seperti tiang rubuh, itu biasanya agak lama, ” tutupnya.***Sopandi