Dejurnal.com, Bandung – Camat Margahayu Kabupaten Bandung Mochammad Ischaq memastikan di Kecamatan Margahayu hewan sapi Kurban aman dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal itu dikatakan M. Ischaq seusai melaksanakan sholat Idul Adha sekaligus menyampaikan pesan Bupati Bandung Dadang Supriatna di DKM Al-Haq yang digelar di halaman kampus Sekolah Al-Haq, Desa Margahayu Selatan, kecamatan setempat, Minggu (10/7/2022).
Dalam kesempatan itu, M. Ischaq yang didampingi Kepala Kades Margahayu Selatan H. Amin M. Barkah menghimbau kepada pengelola warga masyarakat pengelola qurban agar waspada terhadap PMK dan pandemi Covid-9 yang belum benar-benar hilang.
Di Kecamatan Margahayu sendiri, menurut M. Ischaq tidak ada hewan qurban yang PMK, semua sudah diperiksa, dari Dinas Kesehatan.”Sekitar seratusan ekor sapi qurban warga Kecamatan Margahayu sudah dicek oleh kesehatannya, ” katanya.
Hal yang sama dikatakan Kepala Desa Margahayu Selatan H. Amin M. Barkah, menurutnya hewan sapi yang sudah dibeli warga desa memang sudah siap dikorbankan.
Dalam kesempatan itu, H. Amin menyampaika Terima kasih kepada warga masyarakat dan panitia qurban, khusunya di DKM Al-Haq yang telah berupaya melaksanakan qurban secara maksimal.
Ketua Panitia Qurban Rukmansyah menyebutkan, warga atau jamah yang menitipkan qurban di DKM Al-Haq sebanyak 7 ekor sapi qurban.
Rukmansyah bersyukur semua hewan qurban di DKM Al-Haq sudah dipastikan aman dari PMK sehingga aman dikonsumsi.
Penyembelihan qurban tahun ini, tambah Rukman dipermudah dengan adanya peralatan untuk proses penyembelihan sehingga hewan sapi tidak berontak. Demikian pu mesin potong untuk tulang.
Dari 7 ekor sapi itu, akan didistribuaikan ke warga sekitar Desa Margahayu Selatan dan sebagaian di desa dan kecamatan tersebutdi dengan jumlah 2 ribu bungkus.
Sebelum melaksanakan penyembelihan hewan qurban, digelar sholat Idul Adha dengan Imam dan Khotib Ustazd H. Taufiq Rahmat.
Dalam khutbahnya, ia menyampaikan tentang keikhlasan. Taufiq mengamanatkan, dalam beramal, termasuk berqurban harus didasarkan atas keikhlasan karena Allah, bukan karena menjaga harga diri.
Di akhir khutbahnya ia berpesan, agar yang berqurban harus didasarkan keikhlasan buka karena ingin dipuji orang atau karena ingin disebut dermawan. Begitu pun yang membantu “merecah” daging qurban, harus ikhlas membantu buka karena tujuan hanya ingin kebagian daging qurban. *** Sopandi