Dejurnal.com, Sukabumi – Kepala Desa Loji Kecamatan Simpenan, Papang menyayangkan dan prihatin atas kondisi Kelompok Tani Tegallega yang telah mendapatkan bantuan sapi dari program UPPO tahun 2020 sebanyak 8 ekor, namun kemudian informasinya sekarang sapinya entah tinggal berapa ekor.
“Saya sepakat ini harus disikapi secara serius, karena sepengetahun kami selaku pemerintah desa bantuan tersebut bukan hanya sapi saja melainkan adanya alat pengolahan pupuk organik juga sebuah kendaraan Viar untuk mobilitas transportasi pengelolaan pakan kepada ternak,” ungkap Kades Loji yang akrab disapa Kubil kepada dejurnal.com, Selasa (31/1/2023).
Menurutnya, nilai lemahnya atas bantuan tersebut dari sisi pengawasan dinas terkait sehingga ketika kelompok tani mendapatkan bantuan seakan itu bantuan untuk individu.
“Hal itulah yang menyebabkan terjadinya persoalan sehingga mereka mudah dan leluasa melakukan hal-hal yang di anggap bertentangan dengan aturan itu sendiri, saya yakin sebelumnya pun pasti mereka melakukan monev terlebih dahulu dan hal itulah yang harus di terapkan semua kelompok yang tergabung,” terangnya.
Kades Kubil selaku kepala desa merasa turut prihatin akan kejadian tersebut karena saat mereka melakukan kelengkapan administrasi tentunya desa diikut sertakan sebagai sentral dalam pemberkasan pengajuannya.
“Namun, ketika bantuannya turun, kami pihak desa sedikit pun tidak diberitahu apalagi terlibat dalam pengurusan apapun di dalam kelompok tani itu, sama sekali tidak,” pungkasnya.***Aldy