Dejurnal.com, Bandung – Ketua Asosiasi Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Bandung, H. Aep Saepullohi H. mengatakan, Asosoasi dan Pemda dalam hal ini Dinas PUTR Kabupaten Bandung sedang menggodog Perbup mengenai spesifikasi pengelolaan air bersih pedesaan.
“Perbupnya lagi digodog oleh Asosiasi dan PUTR, dalam hal ini harga dasar air bersih pedesaan itu harus berapa bawahnya yang bisa dijangkau oleh masyarakat, ” kata H. Aep di sela-sela acara Rembuh Bedas di Desa Margahayu Tenhah (Marteng) Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandunh, Sabtu (1/4/2023).
Menurut Aep, yang juga Ketua Bumdes Marga Bhakti Persada Desa Marteng, menentukan tarip air pedesaan sangat penting karena kalau harganya terlalu rendah SPAM bangkrut tidak akan bisa membiayai produksi.
Dengan adanya Perbup tersebut, lanjut Aep menjadi dasar menyamakan harga. Di Bumdes yang ia kelola. Air bersih yang dikelola Bumdes Marga Bhakti Persada saat ini sudah 3500 pelanggan, dengan tarip Rp 3000 / kubik. Omsetnya sudah Rp 1,2 milar/ tahun.
Dari pengelolaan air bersih tersebut hasilnya kembali kepada masyatakat, di antaranya untuk masjid, mushola, santunan sosial dan bea siswa.*** Sopamdi