Dejurnal.com, Garut – Warga serta orang tua siswa SDN 2 Sukakarya dibuat gaduh dengan terjadinya atap sekolah yang ambruk ketika sedang dikerjakan rehab oleh pihak ketiga. Diduga ambruknya atap dikarenakan baja ringan yang sedang dipasang tidak kuat menahan beban genting.
Informasi yang dihimpun dejurnal.com, peristiwa ambruknya atap SDN 2 Sukakarya Kecamatan Banyuresmi terjadi sekira pukul 13.30 WIB pada hari Rabu 4 oktober 2023, ketika sedang dalam masa pembangunan dan baru berjalan 14 hari masa kerja oleh
pemborong CV MS.
Penelusuran di lapangan, atap yang ambruk tersebut baru dipasang oleh pemborong, dan berserakan kemana-kemana. Imbasnya, proses belajar mengajar dialihkan dulu ke kelas yang ada dan lebih aman.
Kepala SDN 2 Sukakarya, Cep Jamhur, ketika ditemui dejurnal.com membenarkan peristiwa rubuhnya atap sekolah yang sedang dilaksanakan perehaban oleh pihak ketiga.
“Harapan kita, genting diganti dengan genting yang lebih ringan karena menghadapi masa penghujan takut beban semakin berat,” ujar Cep Jamhur, Kamis (5/10/2023).
Menurutnya keinginan itu selaras dengan permintaan orang tua murid yang menuntut diganti, bahkan sampai mengancam akan memindahkan sekolah anaknya kalau gentingnya tidak diganti.
Jumlah ruang kelas yang direhab 3 ruang, 1 ruang yang sedang dikerjakan ambruk, 2 ruang yang sudah dipasangi genting minta gentingnya diganti dengan genting yang lebih ringan, alasannya takut terjadi seperti kelas yang amruk. “Ruangan yang ambruk ruangan kelas 6, dan kita berharap kepada pemborong dibangun lagi dari awal,” ujarnya.
Terkait ambruknya atap ini, menurut Cep Jamhur sudah diketahui pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.
“Pa Kasi Sarana dari Dinas Pendidikan tadi hadir meninjau, sekaligus bersama konsultan dan pemborongnya,” pungkasnya.***Red/Fat