BerandadeNewsDi Lahan Milik Orang Lain, 10 Tahun Dede Bertani Stroberi Petik Sendiri...

Di Lahan Milik Orang Lain, 10 Tahun Dede Bertani Stroberi Petik Sendiri di Ciwidey

Dejurnal.com, Bandung – Membeli buah stroberi dengan memetik sendiri memiliki kesan tersendiri. Selain bisa menikmati panorama dan kesejukan alam di sekelilingnya, kesan utama mendapatkan kesegaran buah stroberi yang langsung dipetik dari pohonnya.

Tak heran jika banyak petani stroberi yang menawarkan kepada pembeli untuk memetik sendiri, menimbang dan membayar sesuai sesuai dengan bobot.

Di Ciwidey banyak kebun stroberi yang menawarkan petik sendiri. Para petani stroberi ada yang menggarap lahannya sendiri, ada yang menyewa, ada juga yang menempati lahan secara cuma-cuma dari pemilik lahan.

Seperti Dede (50 tahun) warga Kp Barutunggul RT 06 RW 01 Desa Alamendah Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung.
Sudah 10 tahun ia bertani stroberi menempati lahan milik orang lain seluas 150 tumbak. Pemilik lahan itu kata Dede orang Cina, tapi mempersilahkan lahannya ditempati Dede.

“Ditempati sudah 10 tahun, tidak menyewa, tidak bagi hasil. Itung-itung ngurus lahan agar tidak terbengkalai,” kata Dede di kebunnya, Rabu (3/7/2024).

Dede tidak berpencaharian lain, selain bertani stroberi. Ia mengaku penghasilannya lumayan bisa menyekolahkan 2 anaknya yang masih SD dan SLTP.

Sistem tanam stroberi yang dilakukan Dede sama umumnya dengan para petani stroberi lainnya di Ciwidey, memakai media tanam polybag dari karung.

Usia tanam dari bibit ( sulur) sampai berbuah sekitar 2 bulan. Sulur atau tunas yang dicangkok bisa dipisahkan dari pohon induk setelah berusia 3 minggu, untuk dijadikan bibit. Selain menjual buahnya, Dede juga menjual bibit stroberi seharga Rp 350 perbibit.

Masa produktif stroberi bisa 5 sampai 10 tahun tergantung perawatan. Jika sudah tidak produktif, pohon stroberi diganti dengan bibit baru. Panen pertama hingga ke toga, biasanya ukuran buah stroberi besar-besar, untuk selanjutnya berukuran normal.

Dede menjual stroberi seharga Rp 80 ribu/ kg. Setiap hari pengunjung banyak, namun kadang tidak terlayani sehingga pengunjung mencari kebun stroberi lain.

“Apa lagi sekarang stroberi sedang jelek. Pengaruh cuaca. Seharusnya bulan ini stroberi sedang bagus, namun masih sering turun hujan, sehingga kurang bagus. Karena stroberi bagusnya musim kemarau,” kata Dede.

Dede memberi nama kebun stroberinya Sania, dari nama anak keduanya. Ia tidak punya rencana usaha lain, jika lahan milik orang lain itu akan digunakan oleh pemiliknya.***Sopandi

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI