BerandadeHumanitiJumling ke-100 Bupati Bandung di Masjid Asyuja'iyah Ciwidey, Paparkan 13 Program Prioritas

Jumling ke-100 Bupati Bandung di Masjid Asyuja’iyah Ciwidey, Paparkan 13 Program Prioritas

Dejurnal.com, Bandung – Bupati Bandung Dadang Supriatna beserta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melaksanakan Jumat Keliling (Jumling) ke-100 di Masjid Asyuja’iyah Kampung Nenon Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung, Jumat (5/7/2024).

Pada Jumling ini hadir jajaran Forkopimcam Ciwidey, pengurus partai politik, tokoh masyarakat dan pihak lainnya.

Bupati berharap melalui kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di masjid tersebut bisa mengembangkan kader-kader generasi muda sebagai penerus bangsa, khususnya untuk kemajuan di Kabupaten Bandung dan umumnya di Indonesia.

Kegiatan Jumat Keliling, menurut Dadang Supriatna untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat, juga untuk melihat situasi dan kondisi lingkungan.

” Termasuk di Desa Sukawening, yang kebetulan sedang dilaksanakan pembangunan RSUD Bedas Pacira. Ini sebagai bukti pemerintah hadir untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali, ” katanya.

Dadang Supriatna berharap dengan dibangunnya RSUD Bedas Pacira, syariaatnya bisa menjadi tempat menyehatkan masyarakat.
“Hakekatnya tetap Allah SWT, sebab kita sebagai manusia hanya melakukan ikhtiar,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Dadang Supriatna menjelaskan programnya bi dang keagamaan, yaitu insentif guru ngaji yang sudah dianggarkan Rp 109 miliar per tahun.
Jika masih ada guru ngaji yang belum terakomodir, bisa diajukan.

Dadang Supriatna juga menjelaskan program lainnya seperti program Besti (Beasiswa Ti Bupati) untuk anak-anak yang memiliki prestasi, minimal sudah hafidz Al-Qur’an 1 juz.

Program Besti menurut Bupati sangat berpengaruh pada IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kabupaten Bandung.

“IPM Kabupaten Bandung, saat ini sudah mencapai 73,74 poin. Ada indikator yang mempengaruhi IPM itu, di antaranya pertama angka harapan hidup masyarakat sudah meningkat 74,27 tahun, ” katanya.

Kedua, kata dia, indikator pendidikan sudah meningkat 9,10 tahun. Sebelumnya indeks pendidikan rata-rata lama sekolahnya 8,8 tahun, dan sekarang sudah meningkat 9,12 tahun.

Ketiga adalah daya beli, perkapitanya sudah Rp 11,018 juta. Menurutnya, ini hasil kerja sama semua pihak.

“Alhamdulilah, kemarin mendapatkan kabar menggembirakan inflasi Kabupaten Bandung. Pasca Pemilu tahun 2023 diangka 2,35 persen, pasca Pemilu Legislatif 2024 naik menjadi 4,26 persen, alhamdulillah saat ini inflasi Kabupaten Bandung turun di angka 2,24 persen,” tuturnya.

Ia mengatakan inflasi Kabupaten Bandung turun karena banyak petani-petani andal dan produk pertanian yang bisa dijual langsung kepada masyarakat.

“Inflasi di Kabupaten Bandung sempat naik, karena ada beberapa sektor lain yang tidak tercapai dan sempat terjadi kelangkaan seperti minyak goreng, bawang putih dan bawang merah sehingga harga pasar sempat meningkat. Alhamdulillah, sekarang sudah stabil di angka 2,24 persen,” katanya.

Bupati menjelaskan selama 3,2 tahun memimpin Kabupaten Bandung sudah mendapatkan 328 penghargaan.***Sopandi

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI