Dejurnal.com, CIAMIS – Seorang siswi (MTS) di Ciamis berinisial S (13) diduga menjadi korban pelecehan seksual temannya seorang pelajar di salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Baregbeg Ciamis berinisial A (16).
Peristiwa tersebut terungkap ketika orang tua korban melihat gelagat S yang mencurigakan setelah mengetahui apa yang terjadi pada putrinya, Etet ibu korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Ciamis pada Selasa, 24 September 2024.
Menurut keterangan Etet, kronologi kejadian berawal ketika putrinya diajak oleh seorang teman yang sama-sama perempuan ke rumah pelaku. Berdasarkan penuturan korban, di rumah pelaku tidak ada siapa-siapa hanya ada mereka bertiga korban, pelaku, dan temannya.
Selama di rumah pelaku korban dicekoki minuman keras secara terus menerus hingga tidak sadarkan diri. Dalam kondisi korban yang sudah lemas tersebut, diduga pelaku melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap korban.
“Kejadiannya tanggal 24 Agustus tapi saya baru tahu pas tanggal 14 September. Anak saya tidak cerita, cuma cerita ke saudaranya. Saya juga terkejut dan marah ketika mengetahui kejadian ini. Saya langsung melaporkan ke polres ciamis,” ujar Etet.
Sebelumnya pihak korban telah bertemu dengan keluarga terduga pelaku. Dan A pun mengakui telah melakukan perbuatan pelecehan seksual terhadap S.
Etet ibu korban merasa marah dan kecewa terhadap A hingga melaporkan pelaku ke pihak kepolisian.
“Ketika saya mendengar keterangan dari terduga pelaku A, saya tidak kuat menahan marah dan kecewa. Makanya saya melaporkan ke Polres Ciamis, tentunya saya menuntut keadilan dan pihak berwajib bisa memberikan hukuman yang setimpal,” ungkapnya.
Ditemui terpisah, guru bidang Bimbingan Konseling (BK) di SMA tempat A bersekolah, Hanifa, membenarkan adanya siswa dengan inisial A di kelas X.
Namun, pihak sekolah mengaku belum mengetahui secara pasti kebenaran informasi terkait dugaan kasus pelecehan seksual tersebut.
“Kami baru mendengar kabar ini dari wali kelas. Baru desas-desus saja. Siswa yang bersangkutan juga sudah beberapa hari tidak masuk sekolah,” katanya
Pihak sekolah tidak bisa mengkonfirmasi atau memberikan keterangan apapun terkait kejadian tersebut.
“Maaf oleh sebab itu kami tidak bisa menjelaskan apapun dan juga belum bisa melakukan penelusuran lebih lanjut,”pungkasnya (Nay)**