• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Sabtu, Mei 31, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in Budaya

Dulu, Suara Gemuruh Gunung Papandayan Dianggap Aktivitas Mahluk Gaib

bydejurnalcom
Rabu, 22 Juni 2022
Reading Time: 3 mins read
ShareTweetSend

Oleh : Sopandi

Mendaki Gunung Papandayan di Garut, tepatnya di Kecamatan Cisurupan punya kesan tersendiri.

Disebut Papandayan, konon di gunung ini dahulu suka terdengar suara gemuruh yang mirip dengan suara aktivitas yang sedang memandai besi. Masyarakat di sekitar gunung menganggap suara itu sebagai suara kegiatan mahluk gaib penghuni gunung.

BacaJuga :

Amankan Peringatan Hari Kenaikan Isa Almasih, Polres Purwakarta Lakukan Sterilisasi Gereja

Pelepasan Calon Jemaah Haji Kloter 56, Staf Ahli Bupati Sukabumi Ingatkan Hal Penting Ini

Rest Area Karangkamulyan Diharapkan Jadi Pusat Wisata Budaya dan Ekonomi Lokal Ciamis

Sejak jaman kolonial Belanda sampai sekarang Gunung Papandayan statusnya Gunung Api teraktif di Jawa Barat, yang kawahna mengeluarkan asap panas sert membentuk libang-lubang baru.

Di sela keguatan berekreasi, menempatkan ngobrol dengan salah satu petugas pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan. Roni, yang lebih Arab disapa Abah Roni. Selain tugas di bagian umum di TWA Gunung Papandayan, ia juga dianggap salah satu sesepuh di sana.

Kata Bah Roni, ada juga masyarakat yang beranggapan gunung yang memiiki ketinggian 2.665 mdpl (meter di atas permukaan laut) ini disebut Gunung Papandayan karena dulu di atas gunung ini ada pondok tempat ditempanya orang-orang pinter. “Papandayan itu asal kata pandai atau pinter, sahingga ada kampung yang disebut pondok Salad di atas sana, ” katanya.

Lepas dari pendapat tersebut, yang jelas Gunung Papandayan mulai dikelola jadi tempat wisata oleh Kehutanan sejak tahun 1982. Luas lahan yang dipakai TWA 225 hektar. Kemudian oleh perusahaan swasta 96 hektar. Yang diandalkan dari TWA Gunung Papandayan yakni kolam air panas, kemping ground, dan keiendahan kawah.

TWA Gunung Papandayan dilengkapi warung -warung warga. Kata Roni, asalnya warung hanya ada 10, sekarang ada 96. Warung tersebut tidak dilingut retribusi oleh i pengolola TWA, malahan diberi modal awal membangun warung. Ini bantuan pengelola TWA kepada warga.

Masuk ke TWA Gunung Papandayan dikenakan biaya Rp 30.000. Dari Germany masuk atau tempat parkir bisa hiking (jalan) sejauh 1,5 km untuk sampai ke puncak sambil bisa menikmati pemandangan beberapa kawah sebelum sampai di hutan mati, salah satu lahan hutan yang pepohonannya seperti berguguran. Jika tidak mampu berjalan ada trak speda motor, bisa ngojek dengan tarip Rp 20 rebu, atau pulang-pergi Rp 40.000.

Sebelum ka atas, tidak jauh dari lahan parkir ada kolam air panas. Masuk ke kolam ini dikenai tarif Rp 30.000. Jadi kalau masuk dan mendaki untuk melihat kawah dari dekat hanya dikenai tarip Rp 30.000. Sedangkan kemping sehari semalam dikenai Rp 60.000.

Kata Roni, ada yang unik di Gunung Papandayan, Haiti ada air 3 warna dari kawah: warna hitam, putih, dan warna hijau. Oleh masyarakat disebutnya cai pat, yang dipercaya bisa mengobati penyakit kulit. “Saya kan orang sini, dari kampung Cigandok. Jadi orang tua dulu kalau mau berobat pemyakit ya ke sini,” katanya.

Hampir dua tahun keadaan pandemi Covid-19, TWA Gunung Papandayan pernah ditutup selama tiga bulan, tapi puluhan pegawai tidak dirumahkan, sebab kegiatan di TWA tetap berjalan.

Sekarang pengunjung Gunung Papandayan rata-rata 100 orang perhari di hari biasa. Tapi kalau hari libur ada peningkatan beberapa persen.

Menurut catatan sejarah Gunung Papandayan, pernah beberapa kali mengalami erupsi. Di antaranya tanggal 12 Augustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942, dan 11 November 2002 dianggap erupsi terakhir.

Tahun 1772 sebagai erupsi paling besar yang mengakibatkan 40 desa hancur, serta menewaskan sekitar 2.957 orang. Daerah yang tertutup longsoran lumpurnya sampai 10 km dengan luas 5 km.

Gunung Papandayan memiliki sejumlah kawah, di antaranya Kawah Baru, Kawah Mas, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk.
Pada tanggal 11 Maret 1923 sedikitnya mengalami 7 kali erupsi di Kawah Baru yang diawali gempa yang berpusat di Cisurupan. Pada 25 Januari 1924, suhu Kawah Mas meningkat dari 364 derajat Celsius jadi 500 derajat Celcius. Kawah Mas dan Kawah Baru wantu itu mengeluarkan lumpur dan batu yang menghancurkan hutan. Sementara material dari erupsi dua kawah tersebut hampir sampai ke Cisurupan.

Pada 21 Februari 1925, Kawah Nangklak nengeluarkan lumpur, tapi tidak besar. Begitu juga pada tahun 1926 Kawah Mas mengalami erupsi kecil.

Sejak April 2006 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Papandayan ditingkatkan jadi waspada, setelah kejadian meningkatnya aktivitas seismik.

Sejak dibuka jadi TWA dari tahun 1982 sampai sekarang Gunung Papandayan jadi tempat yang memikat baguli yang suka kemping dan mendaki gunung.(*)

*) Penulis jurnalis dejurnal.com, domisili di Kabupaten Bandung

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Previous Post

Melalui Rembuk Stunting 2022, Pemkab Optimis Dapat Mencegah Stunting di Karawang

Next Post

Ops Patuh Lodaya 2022 : Polisi Sambangi Sekolah Sosialisasi Tertib Berlalu Lintas

Related Posts

deNews

Ketua Umum BMI dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Serahkan Bantuan CSR ke Ponpes Mashalihul Mursalat

Sabtu, 31 Mei 2025
deNews

Libur Panjang Cuti Bersama, Perlukah Tim Jaga Untuk Pelayanan Publik ?

Sabtu, 31 Mei 2025
deNews

Tiga Atlet Panjat Tebing Wakili Kabupaten Ciamis di Kejurprov FPTI Jawa Barat 2025

Jumat, 30 Mei 2025
dePraja

Amankan Peringatan Hari Kenaikan Isa Almasih, Polres Purwakarta Lakukan Sterilisasi Gereja

Jumat, 30 Mei 2025
Kalam

Pelepasan Calon Jemaah Haji Kloter 56, Staf Ahli Bupati Sukabumi Ingatkan Hal Penting Ini

Kamis, 29 Mei 2025
deNews

Rest Area Karangkamulyan Diharapkan Jadi Pusat Wisata Budaya dan Ekonomi Lokal Ciamis

Kamis, 29 Mei 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Selain Diduga Lalai CSR, Peternakan Ayam Manggis Pandang Sebelah Mata Muspika Mande

Rabu, 6 November 2019

FPPG Tuding Potongan Massal Zakat TPG 2,5% Tanpa Persetujuan Muzaki, Sekda Garut : Saya Akan Tanya Kadisdik

Kamis, 29 April 2021

KabarDaerah

Terlibat Langsung Dalam Perang 10 November 1945, KH. Abbas Abdul Jamil Diperjuangkan Jadi Pahlawan Nasional

Sabtu, 17 Mei 2025

Perpusda Purwakarta Jadi Contoh Dalam Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

Sabtu, 24 Oktober 2020

Jangan Terprovokasi Terhadap Berita Hoax UU Cipta kerja

Minggu, 11 Oktober 2020

Disdik Purwakarta Sosialisasi PPDB Secara Masif

Kamis, 13 Juni 2019
Tangkapan ;ayar Klarifikasi AR terkait pernyataan mengaku ulama pancasila dan imam mahdi

Jagat Maya Geger, Seorang Warga Garut Mengaku sebagai Ulama Pancasila dan Imam Mahdi

Sabtu, 8 Maret 2025

Bupati Herdiat Tegaskan Ciamis Mampu Membeli Alat Kesehatan Guna Melengkapi Fasilitas RSUD

Minggu, 27 April 2025

Banyak Dibaca

  • 270 Siswa Meriahkan FLS3N Tingkat Kabupaten Ciamis, Siap Melaju ke Provinsi Jawa Barat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dulur Galuh SDR Juara LGSD Cup 2025, Tumbangkan Tim Senior RSUD Ciamis Lewat Aksi Gemilang Pemain Muda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabar Gembira! Pemkab Ciamis Hapus Denda Pajak PBB-P2, Berlaku 1 Mei-31 Juli 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terinspirasi Mendiang Kadisdik Asep, Program Pendampingan Mental Hypno Educare Masuk Nominasi LID Bapedda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Juara I Lomba Menulis Cerita pada FLS3N, Maritza Bakal Mewakili Kecamatan Arjasari ke Tingkat Kabupaten Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

Ketua Umum BMI dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Serahkan Bantuan CSR ke Ponpes Mashalihul Mursalat

Sabtu, 31 Mei 2025

Libur Panjang Cuti Bersama, Perlukah Tim Jaga Untuk Pelayanan Publik ?

Sabtu, 31 Mei 2025

Tiga Atlet Panjat Tebing Wakili Kabupaten Ciamis di Kejurprov FPTI Jawa Barat 2025

Jumat, 30 Mei 2025

Amankan Peringatan Hari Kenaikan Isa Almasih, Polres Purwakarta Lakukan Sterilisasi Gereja

Jumat, 30 Mei 2025

Pelepasan Calon Jemaah Haji Kloter 56, Staf Ahli Bupati Sukabumi Ingatkan Hal Penting Ini

Kamis, 29 Mei 2025

Kanal

  • Budaya
  • BumDesa
  • deBisnis
  • deEdukasi
  • deHumaniti
  • deNews
  • dePolitik
  • dePraja
  • deSport
  • deWisata
  • GerbangDesa
  • Hukum dan Kriminal
  • Kalam
  • Legislator
  • Nasional
  • OpiniKita
  • Parlementaria
  • Regional
deJurnal.com

PT. MEDIA PANTURA GROUP
Jalan Raya Rawadalem Blok Bunga Rangga
Balongan - Indramayu
Email : redaksi.dejurnal@gmail.com

Dapur Redaksi :
Jl. Mekar Biru II No. 56 Cileunyi - Bandung

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

© 2025 deJURNAL.com. Allright Reserved.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In