Dejurnal.com, Garut – Pembukaan Pendidikan Kader Pertama (PKP) dan Musyawarah Anak Cabang (Musancab) Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) PKB se-Kabupaten Garut digelar dengan meriah di Ballroom Yayasan Al-Musaddadiyah Garut pada Minggu (23/11/2025). Kegiatan strategis ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas kader sekaligus melakukan konsolidasi organisasi di tingkat kecamatan.
Acara turut dihadiri oleh Bupati Garut, H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., Ketua DPC PKB Kabupaten Garut beserta jajaran pengurus, serta anggota DPRD Fraksi PKB Kabupaten Garut.
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKB, Hj. Imas Aan Ubudiah, dalam sambutannya menegaskan pentingnya regenerasi politik di tubuh PKB Garut. Ia menyampaikan bahwa Musancab yang dilaksanakan serentak ini merupakan upaya memperkuat basis partai menjelang kontestasi politik mendatang.
“Alhamdulillah sore ini Musancab dapat dilaksanakan serentak. Kita berharap gerakan ini mampu memperluas basis PKB hingga ke tingkat desa, sehingga partai semakin siap dalam meraih posisi strategis, termasuk mempersiapkan kader menuju kontestasi Bupati,” ujarnya.
Imas juga menekankan perlunya mengoptimalkan peran kader muda berusia 35 tahun ke bawah. Menurutnya, kelompok inilah yang akan menjadi motor penggerak partai dalam 15 tahun ke depan.
Ia menambahkan bahwa PKB tidak ingin hanya hadir setiap lima tahun menjelang pemilu, tetapi ingin hadir setiap hari melalui ranting dan PAC yang aktif menangani persoalan masyarakat.
Di tempat sama, Ketua DPC PKB Kabupaten Garut, Unjang Asari, menjelaskan bahwa kegiatan hari ini memiliki dua agenda utama, yaitu Pendidikan Kader Pertama (PKP) dan Musyawarah Anak Cabang (Musancab) di 42 kecamatan.

PKP diikuti oleh 855 peserta yang terdiri dari pengurus DPAC dari seluruh kecamatan di Kabupaten Garut. Kader diberikan materi mengenai ideologi, penguatan PKB, serta pembekalan internal partai.
Setelah pelaksanaan PKP, kegiatan dilanjutkan dengan Musancab untuk menetapkan kepengurusan struktural. Hingga saat ini, total 856 struktur DPAC telah terbentuk di seluruh kecamatan, dengan komposisi kader yang merupakan gabungan dari generasi Z, milenial, santri, dan para kiai. Setiap kecamatan memiliki minimal 17 pengurus, dengan 36% di antaranya merupakan perempuan.
Unjang menegaskan bahwa PKB Garut menyiapkan kader muda dan kader perempuan untuk berkontribusi lebih besar pada Pemilu mendatang.
“Gerakan PKB bukan gerakan politik instan. Kita membangun ideologi dan memastikan kehadiran nyata di tengah masyarakat. Target kita adalah meningkatkan kursi dari 8 fungsi yang sudah ada, dan memperkuat peran anak muda serta perempuan,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Unjang juga menekankan bahwa kader PKB harus menjadi pelayan masyarakat dalam berbagai aspek, termasuk advokasi sosial dan pelayanan kesehatan.
Jika ada warga yang mengalami kendala BPJS atau kesulitan mendapat layanan rumah sakit, PKB Garut siap memberikan pendampingan. Bahkan, PKB menyediakan 10 unit ambulans yang selalu siaga turun langsung ke masyarakat.
“Kita hadir untuk membantu masyarakat dalam kondisi apa pun. Kader-kader PKB adalah advokat bagi warga, mulai dari persoalan BPJS, kesehatan, hingga kebutuhan darurat lainnya,” tambahnya.***Willy












