Dejurnal.com, Purwakarta – Pihak Kereta cepat Indonesia-Cina (KCIC) akan bertanggung jawab Terkait rumah warga yang terkena dampak proyek yang terjadi di kampung Tegal nangklak Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, yang kemarin sempat ramai 11 kepala keluarga melakukan aksi protes dengan menutup akses jalan dan membuat tenda di tengah jalan menuju akses proyek.
Hal tersebut dikatakan General manager project management KCIC,Isnu Sutopo,di dampingi General Manager SSAE KCIC,Ahmad Fikri kepada Dejurnal.com,setelah selesai melaksanakan kesepakatan antara warga dan pihak project KCIC, Jumat (29/5/2020).
Menurutnya , pihak KCIC akan bertanggungjawab atau dengan kata lain kerusakan-kerusalan yang terjadi di Desa Bunder dan mengakibatkan 11 KK terdampak akibat dari adanya pembangunan telah disepakati bersama warga terdampak dan diketahui Sekretaris Daerah Purwakarta,kepala BPMPTSP, camat, hingga kepala desa, bahwa KCIC bakal memperbaiki kembali rumah-rumah warga yang rusak.
“Ya kami (KCIC) instruksikan ke kontraktor untuk memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak akibat proses pelaksanaan pembangunan, karena kontraktor (PT Synohidro) mesti bertanggungjawab pula akibat proses konstruksi ini,” ucapnya
Ketika disinggung lebih memilih memperbaiki ketimbang merelokasi warga terdampak, Isnu menjelaskan jika relokasi memerlukan proses yang rumit, seperti pembebasam lahan serta penetapan lokasi baru sehingga bakal memakan waktu yang panjang.
“Intinya, kami akan memperbaiki menjadi lebih bagus di lokasi yang sama,” katanya.
Selain itu, saat ditanyakan penuntutan warga terdampak terkait ingin adanya pembebasan lahan mereka, Isnu menegaskan hal tersebut masuk dalam ranahnya PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).
” bahwa lokasi rumah warga saat ini dipastikan nanti ketika KCIC beroperasi tak terganggu lantaran telah ada studi kelayakan dan dampak lingkungannya.” Pungkasnya.***Budi