Dejurnal.com, Bandung – Data penyebaran Covid-19 per tanggal 10 Juni 2020 menunjukan bahwa Kabupaten Bandung sudah berhasil menurunkan level kewaspadaan dari level kuning menjadi level biru. Meski demikian, untuk terus menekan penyebaran Covid-19, Pemkab Bandung melanjutkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional dari 13 – 26 Juni 2020, dengan menerapkan protokol kesehatan.
Namun, untuk menghidupkan perekonomian dari sektor pariwisata, Kabupaten Bandung mulai secara perlahan membolehkan tempat-tempat wisata buka kembali dengan menjalankan ketentuan protokol kesehatan.
Sebelum dibuka tempat wisata, pangelola harus melakukan terlebih dahulu simulasi new normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang dimulai dari hari Jum’at (12/6/2020). Sebagaimana diketahui protokol kesehatan itu di antaranya menyediakan tempat mencuci tangan dengan lengkap dengan sabun, memakai masker, membatasi jumlah pengunjung, mengatur sistem penjualan tiket dan sebagainya.
Entah sebab aturan-aturan dalam tata cara membeli tiket atau dibatasinya jumlah pengunjung di tempat wisata yang pengelolaannya resmi , dengan sinyal new normal/AKB dari pemerintah demikian, sedangkan hari Minggu kemarin (14/6/2020) itu merupakan hari pertama yang ideal untuk rekreasi setelah ada sinyal tempat wisata dibuka mengakibatkan tempat-tempat wisata tidak khusus dikelola pun diburu.
Salah satunya Wayang Windu di Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan. Sebenarnya di sekitar tempat tersebut merupakan kebon teh yang memiliki pemandangan yang asri dan indah.
Jarak dari Kota Bandung 60 km, atau tiga jam ditempuh dengan kendaraan bermotor. Lokasi ini adalah tempat kerja sama antara Perhutani dengan PLN dalam mengelola perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang paling besar di Indonesia.
Fasilitas panas bumi menggunakan dua unit yaitu yang 110 MW dan yang 117 MW, dengan total kapasitas terpasang 227 MW.Tidak sengaja jadi tempat wisata, tapi karena pemandangannya indah itu sebabnya banyak dikunjungi.
Ada beberapa tempat yang dikomersilkan, seperti Wayang Windu Mountain Bike Park (WWP) yang merupakan pengembangan dari Wayang Windu Bike Park. Di sini bukit-bukit kebun teh terhampar menjadi pemandangan yang indah yang disuka para pecintaolah raga speda gunung. Pengunjung tidak hanya dari Bandung, tapi juga dari luar kota. Dari Bekasi, Jakarta, Bogor dan yang lainnya.
Di sini juga sering dijadikan tempat kegiatan turnamen yang berhubungan dengan olah raga sepeda gunung. Track yang disediakan di lokasi ini bermacan-macam dengan jarak lebih dari 15 kilometer. Dari yang mudah hingga yang tingkat kesulitannya tertentu, seperti tipe Cross Country (XC), All Mountain (AM), hinggs Mini Down Hill (DH).
Ada lagi Wayang Windu Panenjoan, merupakan lokasi yang ada di antara 1.600 sampai ke 1.800 mdpl, berhawa sejuk. Dari atas tempat tersebut memandang ke bawah akan kelihatan kota-kota kecil.
Kabetulan saat itu langit sedang cerah. Biru cerah dengan sekelompok awan putih atau tipis berarak menambah indahnnya langit. Namun kini, kata salah satu yang sering mendatangi lokasi ini, jika tengah turun kabut juga pemandangannya tetap menawan, sebab jika kabut sedang turun kita berasa sedang terbang berada di atas awan.
Kalau melihat plat kendaraan yang parkir dan yang datang dan pergi bukan sekedar plat nomor D, ada B, E, F juga Z. Kebanyakan gerombolan keluarga yang sakedar membuka bekal nasi, sebab memang di tempat tersebut tidak ada warung. Selain dari itu beberapa puluh meter ke lokasi ada jalan yang belum bagus berhiaskan batu sebesar kepalan tangan dengan jalan menanjak dan menikung. Butuh tenaga ekstra dan badan yang sehat untuk bisa melewati jalan ini.***SOPANDI