Dejurnal.com,Bandung – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Yosep Nugraha mengatakan, sejak dilakukan simulasi pembukaan objek wisata di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) bulan Juni 2020 di Kabupaten Bandung Jawa Barat sampai sekarang Disparbud terus melakukan monitoring.
“Kita tetap melakukan monitoring meslkipun tidak bersipat formal hanya pemberiitahuan secara lisan. Misalnya saya tiba-tiba datang ke tempat wisata dan menemukan ketidakdisiplinan, kita tindak lanjut ditegur. Kemudian minggu depannya dicek kabid kemudian ada pembinaan,” kata Yosep Nugraha di ruang kerjanya, Senin (31/8/2020).
Dari hasil monitoring itu, kata Yosep tidak ditemukan ada pelanggaran yang berat. ” Hanya sedikit, paling petugas tidak mencek suhu pengunjung, dikarenakan pengunjung banyak tapi petugas sedikit, padahal alat ceknya ada,” ujarnya.
Meskipun masih terlihat ada kelemahan, lanjut Yosep tapi pelanggaran kebanyakan datang dari masyrakat. “Untuk itu saya himbau pengelola tempat wisata untuk menyediakan masker,” katanya.
Menurut Yosep, dari semua pengelola objek wisata dan hotel di Kabupaten Bandung 70 persennya baik penerapan protokol.kesehatannya. Tidak dilaporkan adanya kasus penularan dari tempat wisata di Kabupaten Bandung.
Terkait objek wisata Gunung Puntang di Cimaung yang selama tiga hari tutup, kata Yosep itu hanya kewaspadaan atau antisipasi terkait adanya kasus positif di Puskesmas Cimaung. “Sebetulnya tak ada relasi dengan objek wisata. Hanya kewaspadaan. Dan selama tiga hari tutup itu untuk meningkatkan kewaspadaan intern. Tutup, bukan ditutup. Kalau tutup itu hak pengelola, kalau ditutup itu kan kesannya karena melanggar dipaksa petugas,” jelas Yosep.
Yosep menandaskan, September ini pihaknya akan melakukan evaluasi secara intentif terhadap objek wisata di Kabupaten Bandung untuk mengetahui apa kekurangan dan kelemahannya. “Kalau sekarang kan sifatnya monitoring,” katanya.***Sopandi