Dejurnal.com, Cianjur – Pandemik covid 19 dampaknya sudah merambah ke Dunia Pendidikan, terutama sekolah-sekolah swasta yang pendanaannya mengandalkan dari iuran bulanan dan iuran-iuran lainnya. Imbasnya, disaat pandemik covid 19 para orang Tua murid kesusahan dalam hal pembiayaan sekolah anaknya, dan banyak perseta didik yang drop out atau pindah sekolah ke sekolah negeri.
Berdasarkan keterangan dari salah satu Kepala Sekolah Menengah Kejuruan di Kecamatan Cibeber berinisial IM, imbas dari drop out dan pindahnya peserta didik ke sekolah negeri berdampak pada penerimaan Dana BOS dan kosongnya ruang belajar karena kekurangan peserta didik.
“Dari 21 Ruang Belajar yang ada di sekolah, 4 ruang belajar kosong kekurangan peserta didik,” ungkapnya kepada dejurnal.com, Rabu (30/9/2020).
Menurut IM, disini yang harus lebih di tekankan adalah orang Tua siswa, lebih mendorong anaknya untuk lebih giat dan sungguh-sungguh dalam belajar dan orang tua pun harus lebih semangat dalam hal pembiayaan karena tidak ada sekolah yang gratis, disini didaerah masih ada anggapan jika ada sekolah yang gratis, kenapa memilih sekolah yang bayar.
“Selama pandemik covid 19 dampaknya luar biasa sekali, bulan-bulan ini saya mengumpulkan orang tua murid guna membahas iuran sekolah, pada akhirnya mereka sepakat membayar iuran sekolah dengan Dana PIP (Program Indonesia Pintar),” pungkasnya.
Kendati dalam aturan Dana Program Indonesia Pintar (PIP) sejatinya digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah peserta didik bukan untuk membayar iuran bulanan sekolah, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 10 tahun 2020 Tentang Program Indonesia Pintar, dan Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 8 tahun 2020, Tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Indonesia Pintar, namun dalam kondisi pandemik covid-19 apapun bisa terjadi.*** (Ry/Hers/Chand)