Dejurnal.com, Garut – Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan Yudha Puja Turnawan menggelar Reses Masa Sidang Tahun 2021 Daerah Pemilihan I bertempat di Aula Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan
Usai Reses dilanjutkan dengan memberikan sembako kepada pengayuh becak yang ada di sekitar pangkalan Kecamatan Garut Kota, Selasa (19/1/2021).
Dikatakan Anggota DPRD Fraksi PDI – P Yudha Puja Turnawan, kita mendengarkan aspirasi masyarakat cuman kali ini memang kita resesnya fokus ke lurah-lurah dan LPM.
“Saya juga meminta hasil musrenbang kelurahan, karena nanti di Musrenbang kecamatan tentu saya akan terlibat dalam skala prioritas yang harus diperjuangkan ke Musrenbang kabupaten,” ujarnya.
Sedangkan tujuan reses itu, lanjut Yudha, sebagai wakil rakyat dia ingin mendengar apa saja keluhan dan aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya (Dapil) untuk selanjutnya diperjuangkan.
“Tugas saya menyerap aspirasi warga, dan insyaallah nanti di Musrenbang RKPD bulan Maret tahun 2021 mendatang, akan pleno khusus untuk memasukkan hasil reses kedalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Nanti yang tidak ter-cover oleh dana kelurahan jadi dipilah-pilah mana dan saya berharap ketua LPM maupun lurah mana yang tidak ter-cover dana kelurahan tentu akan menjadi tanggung jawab SKPD daerah,” paparnya.
Selain itu lanjut Yudha input selaku DPRD berdasarkan Permendagri Nomor 86 tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah. Selain itu, pihaknya juga harus memasukkan input ke dalam sistem informasi perencanaan pembangunan daerah dan sudah memiliki username maupun password tersendiri, nanti fokus yang tidak terkapar dana kelurahan yang akan di-input ke dalam sistem informasi perencanaan pembangunan daerah.
”Jadi tadi itu untuk membangun kesepamahaman dengan LPM maupun dengan lurah lurah,” ucapnya.
Ia menyebut untuk prioritas masih kebanyakan pada masalah Rutilahu. Seperti tadi ada keluhan dari salah satu lurah. Banyak warganya yang punya rumah tapi di atas tanah wakaf pemakaman, yang tidak memungkinkan mendapatkan bantuan Rutilahu dari APBD.
“Tentu ini harus ada solusi tadi solusi awal saya ingin ada komunikasi intensif dengan pak bupati supaya nanti ada kolaborasi dengan BAZNAS dengan CSR BJB atau dana Korpri maupun Garut Peduli untuk orang-orang yang tidak memiliki tanah itu, fokus CSR atau apapun difokuskan untuk beli tanah dulu. Baru nanti dapat bantuan dari APBD berupa Rutilahu APBD,” pungkasnya. ***Udg