• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Senin, Oktober 20, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in OpiniKita

PTM di Sekolah Berpotensi Jadi Cluster Baru, Menolak Bukan Solusi

bydejurnalcom
Selasa, 5 Januari 2021
Reading Time: 5 mins read
PTM di Sekolah Berpotensi Jadi Cluster Baru, Menolak Bukan Solusi
ShareTweetSend

Oleh : Apar Rustam Ependi

Sampai saat ini, penyebaran covid 19 di Indonesia belum menunjukkan sinyal akan berhenti, bahkan semakin menjadi jadi. Terjadi dinamika yang luar biasa untuk penyebaran covid 19, beberapa daerah yang sebelumnya dinyatakan zona hijau, sekarang statusnya banyak yang berubah, menjadi zona kuning, bahkan zona merah. Sudah sangat dipahami bahwa hal ini berdampak luas pada seluruh aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik dan budaya, tak terkecuali berdampak pula pada penyelenggaraan pendidikan. Sejauh ini belum ada Pemda yang secara tegas akan memberikan ijin bagi penyelenggaraan pembelajaran tatap muka. Bahkan aktivis pendidikan pun beramai ramai menolak SKB 4 menteri tentang Pembelajaran Tatap Muka.

Dalam situasi penyebaran covid 19 yang hampir tidak terkendali ini, kita sepakat bahwa jangan sampai aktivitas aktivitas kita menciptakan cluster baru bagi penyebaran covid, termasuk pembelajaran tatap muka. Berbagai kalangan sangat khawatir dengan SKB 4 Menteri yang mengisyaratkan dibolehkannya penyelenggaraan pembelajaran melalui tatap muka. Oleh karenanya, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, terutama dalam hal pengetatan terhadap standar prosedur kesehatan (prokes) dalam segala bentuk kegiatan.

BacaJuga :

Hajat Huluwotan Warnai Pagelaran Seni Budaya Daerah Kabupaten Bandung di Desa Mekarsari Pasirjambu

Pagelaran Seni Budaya Baraya Bedas di Desa Panyirapan Soreang : Harmoni Tradisi, Inovasi, dan Semangat

Persis Ciamis Mantapkan Dakwah dan Kemandirian Umat Lewat Musda IX

Saya percaya bahwa standar prokes diciptakan dengan validittas yang tinggi serta telah melalui berbagai uji, sehingga prokes menjadi hal yang melekat pada setiap aktivitas. Bentuk bentuk kegiatan yang dilaksanakan pada situasi covid senantiasa diadaptasi untuk menjadi kebiasaan baru khususnya di Provinsi Jawa Barat.

Adaptasi kebiasaan baru yang digulirkan Gubernur Jawa Barat telah menempatkan pengetatan prokes menjadi syarat mutlak untuk melaksanakan berbagai aktivitas, terlebih aktivitas publik. Dengan syarat penerapan prokes secara ketat, maka kegiatan yang tadinya dilarang menjadi diperbolehkan dengan batasan batasan tertentu.
Dengan penerapan prokes secara ketat, pusat bisnis, pusat perbelanjaan, pasar tradisional maupun pasar modern, tempat hiburan, dan arena publik lainnya boleh beroperasi melalui pembatasan. Bahkan di salah satu pabrik di kabupaten tertentu, aktivitas pabrik tidak banyak terpengaruh, walau puluhan karyawan nya diindikasikan reaktif covid 19.

Bagaimanakah dengan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka?

Pembelajaran tatap muka pada situasi penyebaran covid 19 saat ini, saya analogikan seperti halnya para penumpang yang akan terbang naik pesawat atau berlayar mengarungi samudera. Calon penumpang pasti akan memilih maskapai dengan tingkat kepercayaan tinggi, dengan dukungan armada dan operator yang serba berkualitas. Artinya bahwa, pemangku kebijakan pendidikan wajib mencipta dunia pendidikan dengan tingkat kepercayaan yang sangat tinggi. Satuan pendidikan sebagai armadanya harus membuktikan bahwa layanan sarana dan prasarana yang disajikan berkualitas prima. PTK sebagai operator mampu memposisikan diri dan berfungsi dengan baik, sesuai peranannya masing-masing di dalam armada. Registrasi, penelusuran latar belakang dan Sejumlah persyaratan secara ketat dibebankan pada peserta didik sebagai calon penumpangnya .

Ini dilakukan semata bertujuan untuk menjamin keselamatan seluruh penumpang dan kru pesawat dari seluruh potensi yang bisa mengancam keselamatan seluruh PTK yang diibaratkan sebagai kru pesawat dan peserta didik sebagai penumpangnya. Jangan sekali kali hal ini dilakukan hanya untuk uji coba, karena badai di sepanjang perjalanan sudah pasti selalu menebar ancaman keselamatan. Jika ditemukan penumpang ataupun operator yang tidak memenuhi SOP, dipastikan bahwa penumpang atau operator tersebut tidak boleh ikut dalam perjalanan. Penumpang atau operator yang tidak memenuhi SOP berpotensi akan mencelakai dirinya dan orang lain. Bahkan jika ditemukan kapal yang tidak laik operasi, dipastikan pelayaran atau penerbangan akan segera dibatalkan. Ini harus dilakukan karena kondisi terbang di udara atau berlayar di tengah samudra beresiko sangat tinggi bagi keselamatan jiwa.

Jika sudah dipastikan semua berjalan sesuai dengan SOP, maka penerbangan ataupun pelayaran ditengah tengah resistensi dengan resiko sangat tinggi boleh dilaksanakan. Setelah memenuhi SOP, penerbangan ataupun pelayaran dapat berjalan dan sampai ditujuan dengan selamat walau dengan resiko yang sangat berat. PTK ataupun siswa jangan pernah diberikan ijin masuk ke satuan pendidikan, jika tidak memenuhi SOP, bahkan jangan sampai lengah untuk memberikan ijin penyelenggaraan pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan yang belum memenuhi standar prokes yang dipersyaratkan.

Pada Pembelajaran tatap muka dengan situasi covid 19 dianalogikan bahwa calon penumpang itu adalah siswa, operatornya adalah PTK dan pesawatnya adalah satuan pendidikan. Andai penyelenggaraan pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan, maka, siswa, PTK dan satuan pendidikan harus memenuhi SOP sebagaimana telah diatur sejumlah persyaratan, baik untuk siswa, PTK maupun untuk satuan pendidikan. Dengan memenuhi SOP sebagaimana prokes yang telah ditetapkan, maka tidak ada alasan untuk menolak penyelenggaraan pembelajaran tatap muka.

Kenapa pembelajaran tatap muka menjadi penting? Secanggih apapun model dan media pembelajaran jarak jauh, takkan mampu menggantikan peran dan kehadiran sosok seorang guru bagi peserta didik. Dalam pengembangan aspek apeksi siswa, Ada ikatan emosional yang hanya bisa dibangun melalui tatap muka langsung antara guru dengan peserta didik.

Di sisi lain, saya menyaksikan sendiri, disepanjang jalanan bahkan ke perkampungan bermunculan lah badut badut jalanan yang menjajakan layanan hiburannya untuk mendapatkan sedikit belas kasihan dari yang menyaksikannya, pertanyaan, siapakah mereka? Sementara jika diamati, mereka adalah anak anak usia sekolah. Jika mereka pelajar, inilah yang terjadi selama kebijakan PJJ, ada peserta didik selama PJJ tidak diam di rumah, mereka malah mengunjungi keramaian dengan menjadi badut dadakan, di jalanan, di pusat pusat keramaian bahkan masuk ke perkampungan. Pembelajaran jarak jauh yang diselenggarakan melalui mekanisme hanya dalam jaringan (daring) terbukti tidak efektif dilaksanakan dalam waktu panjang. Hal ini dapat diukur melalui berbagai parameter, yang paling termudah, pertama adalah absensi kehadiran siswa pada kelas daring. Dalam satu rombel daring, dengan berbagai kendala teknis, dipastikan tidak 100 persen siswa dapat hadir, bahkan 60 sampai 70 persen siswa yang hadir itu sudah sangat bagus. Entah apa yang terjadi, hanya fenomena banyak bermunculannya badut jadian di jalanan pun harus menjadi perhatian, jangan jangan pelakunya adalah anak anak yang berstatus sebagai pelajar.

Kedua, sejauhmana model daring dikembangkan dalam meningkatkan imunitas siswa. Berbagai keluhan diungkapkan oleh para orang tua mengenai beban berat yang dipikul putra putrinya untuk mengikuti kelas daring, tiap harinya, seabreg tugas dari seluruh mata pelajaran harus diselesaikan putra putrinya, dari pagi hingga sore, siswa/i harus nongkrong di depan gadjet atau laptop mengikuti pembelajaran dari, malamnya harus nongkrong kembali menyelesaikan berbagai tugas.

Ketiga, dalam hal evaluasi, sebaik apapun teknik evaluasi dilaksanakan, tentu melalui hanya pembelajaran dari tidak akan sesuatu dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi, tentu banyak faktor yang akan mempengaruhi proses dan hasil evaluasi melalui daring.

Keempat, siswa akan jauh dari kompeten. Kompetensi bukan hanya dimaknai sekedar kemampuan, melainkan satu kesatuan dari ilmu pengetahuan yang dimiliki, yang diinternalisasikan dalam bersikap dan bertindak dalam kehidupan sehari hari. Melalui daring saja, akan sangat sulit mengajarkan, mengukur dan menilai satu kesatuan tersebut, apalagi pada aspek sikap yang senantiasa akan mencul dampak dari ikatan emosional yang tinggi, bagaimana ikatan emosional tersebut tanpa melalui tatap muka secara langsung. Masih banyak hal yang dapat mendasari bahwa penyelenggaraan pembelajaran tatap muka mendesak untuk dilaksanakan.

Bagaimana pembelajaran tatap muka dilaksanakan? Blended learning yang menjadi alternatif pilihan dinas pendidikan provinsi Jawa barat adalah solusi cerdas yang ditawarkan penyelenggaraan pendidikan di masa covid 19. Perpaduan antara pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan pembelajaran tatap muka (PTM) adalah pilihan realistis saat ini. Arahan, bimbingan dan pengendalian dilaksanakan melalui tatap muka. Sementara itu, latihan, praktek dan pemecahan masalah dilaksanakan melalui jarak jauh. Catatan penting dalam hal penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh bahwa pelaksanaan PJJ dengan teknis daring, mungkin sangat cocok untuk wilayah tertentu, tidak menutup kemungkinan, di wilayah yang lain sangat tidak cocok, oleh karena itu, perlu dikembangkan model lain sehingga lebih bisa diakses oleh siswa. PJJ dengan teknik menggunakan modul misalnya harus dijajaki untuk dikembangkan di wilayah wilayah tertentu, terutama wilayah yang terkendala sinyal jaringan telepon selulernya. Kelebihan lain modul adalah tidak akan terlalu berpengaruh pada kesehatan fisik dan psikis siswa, bandingkan dengan penggunaan gadget.

*) Penulis Ketua Serikat Guru Indonesia (SEGI) Kabupaten Garut.

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Previous Post

Penerima BLT DD Warga Desa Cangkuang Kulon 2021 Harus Lebih Selektif

Next Post

Cakades Bakal Lakukan Test Bebas Narkoba Pada Pilkades 2021

Related Posts

Bupati Bandung Ajak  IKA PMII Dukung  Program Pusat dan Daerah
dePraja

Bupati Bandung Ajak IKA PMII Dukung Program Pusat dan Daerah

Senin, 20 Oktober 2025
Heri Rafni Kotari Tegaskan Fungsi DPRD dalam Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan di Ciamis
deNews

Heri Rafni Kotari Tegaskan Fungsi DPRD dalam Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan di Ciamis

Senin, 20 Oktober 2025
AAYF 2025 Resmi Ditutup Melalui Gelaran Bandung Barat Culture Festival
deNews

AAYF 2025 Resmi Ditutup Melalui Gelaran Bandung Barat Culture Festival

Minggu, 19 Oktober 2025
Hajat Huluwotan Warnai Pagelaran Seni Budaya Daerah Kabupaten Bandung di Desa Mekarsari Pasirjambu
Budaya

Hajat Huluwotan Warnai Pagelaran Seni Budaya Daerah Kabupaten Bandung di Desa Mekarsari Pasirjambu

Minggu, 19 Oktober 2025
Pagelaran Seni Budaya Baraya Bedas di Desa Panyirapan Soreang : Harmoni Tradisi, Inovasi, dan Semangat
Budaya

Pagelaran Seni Budaya Baraya Bedas di Desa Panyirapan Soreang : Harmoni Tradisi, Inovasi, dan Semangat

Minggu, 19 Oktober 2025
Persis Ciamis Mantapkan Dakwah dan Kemandirian Umat Lewat Musda IX
deNews

Persis Ciamis Mantapkan Dakwah dan Kemandirian Umat Lewat Musda IX

Minggu, 19 Oktober 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Cerita Warga : Situs Makam Tumenggung Ardikusumah di Garut Disebut Makam Astana Kalong

Jumat, 30 Juni 2023

Potongan Zakat TPG 2,5 Persen Tak Harus Jadi Riak, Jika Disdik Garut Sosialisasi Sempurna

Rabu, 28 April 2021

KabarDaerah

Kadin Garut : Tak Ada Serobot Lahan Eks Toserba Patriot, Kita Prosuderal

Minggu, 7 Juni 2020

Pemkab Bandung Wacanakan Pemekaran Desa dan Kelurahan

Rabu, 12 Februari 2025

Masjid Jami Mamba’ul Huda di Cugenang Sempat Hancur Pasca Gempa Cianjur, Kini Berdiri Kembali

Kamis, 22 Februari 2024

Peduli Korban Banjir Bandang, Pemuda Pancasila Garut Serahkan Bantuan Beras Dan Mie Instan

Sabtu, 17 Oktober 2020

GNPK RI Garut Minta Insiden Ayah Curi Hape Jangan Dijadikan Pencitraan, Audit Penggunaan Dana Bos!

Minggu, 9 Agustus 2020

Lima Fraksi Soroti Kinerja Pemkab Garut, Bupati Sampaikan Kekecewaan

Kamis, 20 Juni 2019

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste