Dejurnal.com, Karawang – Polemik Kasubag Rumah Tangga ( RT) dengan pengelola dan penyimpan barang logistik sekwan DPRD Karawang terus bergulir keduanya sahut sahutan saling menyatakan kebenaran.
“Saya tidak permah mengomentari atau membuat bantahan apapun kendati ada yang minta klarifikasi anggaran di bagian umum Setwan yang saya jelaskan ihkwal berkurangnya akibat anggaran direcofusing dimasa pandemi jadi bukan membantah, masa keterangan saya dibantah sendiri ” ungkap Kasubag RT Setwan DPRD Ivan Purbantaka kepada dejurnal.com Kamis malam (25/2/2021).
Menurut Ivan selaku PPTK sejak tahun anggaran 2020 tidak pernah diajak atau dilibatkan dalam proyek pengadaan dan tidak kenal dengan para rekanan karena seluruhnya ditangani staf pengelola barang logistik, padahal selaku PPTK harus tahu berapa SPK dan siapa saja pemborong yang mengerjakannya, faktanya seperti itu yang terjadi.
“Padahal siang tadi saya di ruang kerja Sekwan dengan pak sekwan sudah brefing bertiga dengan Asep Bahrum agar tidak terjadi mis komunikasi dan bertekad bersama melakukan evaluasi ilhwal penanganan proyek pengadaan di lingkungan setwan termasuk pengadaan barang dan jasa agar tahun 2021 pengelolaannya lebih baik namun karena ada tugas mempersiapkan gedung paripurna DPRD yang akan digunakan untuk nonton bareng menyaksikan prosesi pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih hari Jumat besok sehingga lebih dulu meninggalkan pa sekwan dan pak Asep tidak lebih dari itu dan saya tidak memberikan stetmen apapun,” Jelas Ivan.
Menanggapi Polemik yang menimbullan mis komunikasi, Ketua Karawang Monitoring Group Imron Rosadi menandaskan idealnya Sekwan selaku atasan langsung meluruskan dan melakukan pembinaan terhadap Kasubag RT dan pengelola dan penyimpan barang logistik Asep Bahrum agar situasi keduanya kondusif.

“Sebagai pemimpin seharusnya nertal.tidak membela satu sama lain
karena kami tetap akan konsen memantau pelaksaan proyek pengadaan di lingkungan setwan Karawang tahun anggaran 2021 terutama proyek pengadaan mungkin nanti setelah anggaran triwulan awal bulan April 2021 berjalan karena dugaan permainan paket proyek pengadaan bukan rahasia umum lagi karena pengadaan ATK, buku profil pengecatan dan sejumlah proyek lainnya di setwan DPRD sangat sensitif apabila terbukti ada dugaan penyalahgunaan wewenang atau permainan pasti terbongkar,” jelasnya.***RF