Dejurnal.com, Garut – Jelang bulan suci Ramadhan, ketersediaan pangan di Kabupaten Garut relatif aman, kendati ada beberapa komoditi yang mengalami harga tinggi seperti cabai.
“Stok pangan pangan Kabupaten Garut relatif stabil, justru yang menurun daya beli masyarakat karena faktor adanya pandemi covid-19,” terang Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut, Yudi Hernawan, Kamis (8/4/2021).
Menurut ia, stok beberapa komoditi pangan di Garut pada umumnya surplus, karena ada beberapa bahan pangan yang diproduksi oleh Kabupaten Garut sendiri, seperti komoditi sayur dan kebutuhan protein hewani seperti ikan.
“Untuk pangan padi dan jagung mengalami surplus, apalagi jagung justru stoknya berlebih sehingga kita bisa menjual ke luar Garut,” ujarnya.
Kendati demikian, Dinas Ketahanan Pangan jelang lebaran ini akan menggelar pangan keliling (pangling). Hal ini untuk mengantisipasi kerawanan pangan yang diakibatkan oleh nenurunnya daya beli masyarakat karena ekonominya terimbas oleh pandemi Covid-19.

“Jelang ramadhan pangan keliling ini akan kita gelar di Kerkop pada hari Minggu (11/4/2021),” ujarnya.
Kenapa Kerkop yang dipilih, terang Yudi, karena di tempat tersebut di anggap strategis lalu lalangnya orang. “Ini juga mencegah kerumunan sehingga kita lakukan pasar keliling dengan pola jemput bola ke masyarakat,” ujarnya.
Untuk komoditi yang dijual dalam Pangling, lanjut Yudi, yaitu beras, terigu, minyak goreng, dan telur. “Selain itu ada jenis sayuran yang akan dijual,” pungkasnya.***Raesha