Dejurnal.com, Indramayu – Sebanyak 50 orang warga Indramayu yang mendaftarkan diri sebagai calon TKI untuk dikerjakan di bidang pertanian di Korea merasa kecewa. Pasalnya, undangan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Bintan Nirwana Marwah tempat dimana mereka mengikuti pelatihan tak memenuhi janji yang pernah disampaikan.
LPK Bintan Nirwana Marwah Pimpinan H. Sugeng yang berada di Desa Sukra ini menjelaskan bahwa para calon TKI tak jadi pergi ke Korea seperti yang dijanjikan namun akan diarahkan ke negara Romania.
Tentu saja apa yang disampaikan H. Sugeng ini membuat para calon TKI yang sengaja datang ke LPK Bintan Nirwana Marwah menjadi geram karena sudah tidak percaya lagi atas janji-janji yang diberikan.
Janji yang dilontarkan sejak bulan Januari sampai akhirnya sekarang di akhir bulan Juli, apa yang dijanjikan H. Sugeng tak ada satupun yang terbukti, semua dianggap angin syurga saja. Para calon TKI ini akhirnya para memutuskan untuk digagalkan pemberangkatan saja.
Salah satu perekrut calon TKI, Triyadi mengatakan bahwa dirinya orang yang telah memegang surat tugas dari LPK Bintan Nirwana Marwah yang ditandatangani pimpinan LPK tersebut.
“Saya mendapat informasi untuk merekrut calon tenaga kerja indonesia yang bertujuan untuk dipekerjakan di bidang pertanian Korea, menurut H. Sugeng katanya bisa di berangkatkan 2 atau 3 bulan setelah kandidat mengikuti pelatihan dan belajar bahasa Korea di LPK Bintan Nirwana Marwah,” terangnya.
Triyadi pun merekrut calon TKI melalui para sponsor atau pendamping serta kordinator lapangan yang bernama Agus dan mendapat 104 orang calon dan per orang dikenakan biaya sebesar Rp 10.000.000.
Rp 5 juta di setorkan ke H Sugeng pimpinan LPK untuk biaya pelatihan dan belajar bahasa Korea dan yang Rp 5 juta lagi diberikan kepada para sponsor/ pendamping dan korlap serta diri Triyadi sendiri sebagai yang diberi surat tugas perekrutan.
“Sisa yang harus di bayar lagi oleh calon TKI akan di berikan bantuan pinjaman masing-masing nantinya oleh bank nanti,” terangnya.
Triyadi mengaku telah menerima uang dari calon per orang berkisar Rp 2 juta sampai Rp 3 juta, dengan adanya para kandidat menggagalkan pemberangkatan karena suda hhabis kepercayaan terhadap para pengurus LPK Bintan Nirwana Marwah yang di pimpin H Sugeng, akhirnya para kandidat menuntut uang agar di kembalikan.
Triyadi pun siap bersedia akan mengembalikan uang yang diterimanya dan sebagian juga sudah ada yang di berikan kepada para kandidat.
“Saya siap untuk mengembalikan uang apa bila tidak jadi berangkat, karena bukan rejeki saya berarti perlu dikembalikan dan saya tidak mau makan yang bukan milik saya,” ucapnya.
Para calon TKI pun menyadari dan menghargai ucapan pertanggung jawaban tersebut, dan mengenai uang yang sudah diterima sebesar Rp 5 juta per orang yang katanya untuk bayar biaya pelatihan kerja di LPKnya.
Sementara itu Pimpinana LPK H. Sugeng tetap memberikan pilihan kepada calon TKI untuk menunggu pengalihan kerja ke Rumania, kalau tidak ia hanya bisa memberikan uang pengganti Rp 1 Juta per orang.
Tentu saja para calon TKI ini tidak terima akan hal itu. “Baka mekonon mah enak ning sira ora enak ning reang (enak di kamu ga enak ke saya,” gerutunya.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada kata sepakat berapa uang para calon TKI yang tak jadi berangkat ke Korea akan dikembalikan dari H. Sugeng selaku pimpinan LPK Bintan Nirwana Marwah.***Nano S