Dejurnal.com, Sukabumi – Salah satu orang tua wali murid SMP Negeri 1 Bojonggenteng mempertanyakan ijazah SD dan akta lahir para anaknya ke pihak sekolah yang tak kunjung di berikan. Pasalnya, orang tua wali murid khawatir terjadi hal yang tak diinginkan jika ijazah SD dan akta lahir anaknya disimpan di sekolah.
Menurut orang tua siswa, pihak SMP Negeri 1 Bojonggenteng pernah meminta kepada murid untuk mengumpulkan ijazah SD dan akta lahir untuk kegiatan turnamen bola voli antar sekolah pada saat duduk di kelas 7.
“Saat itu waktu kelas 1 anak saya disuruh mengumpulkan ijazah SD dan akta lahir untuk mengikuti turnamen bola voli di Cicurug,” ungkap Yudi, salah satu orang tua siswa kepada dejurnal.com.
Ia pun menerangkan bahwa sampai anaknya lulus dari SMP, ijazah SD dan akta tak kunjung di berikan juga.
“Sekarang anak saya sudah lulus di SMPN 1 Bojonggenteng dan mau melanjutkan sekolah ke tingkat SMK tapi persyaratannya kurang karena akta dan ijazah SD anak saya belum di kembalikan oleh pihak SMPN 1 Bojonggenteng,” ucapnya.
Yudi mengaku sudah beberapa kali menanyakan ke pihak sekolah namun jawabannya hanya akan mencari dan meminta waktu terus kepada, padahal ini sudah berbulan-bulan.
“Saya jadi curiga kalo ijazah SD dan akta anak saya hilang di sekolah dan kalaupun itu terjadi, saya akan laporkan ke pihak yang berwajib, karena telah menghilangkan dokumen negara anak saya,” tandasnya.
Pihak SMPN 1 Bojinggenteng saat dikonfirmasi dejurnal.com terkait hal itu membenarkan adanya ijazah SD siswa yang hilang di sekolah dan akan bertanggung jawab kepada keluarga siswa.
“Pihak sekolah akan berupaya mengurus surat kehilangan ijazah sampai ke dinas pendidikan untuk di buatkan surat keterangan pengganti ijazah,” ucap Asep yang mewakili pihak SMPN 1 Bojonggenteng di kantor sekolah.
Asep berharap persoalan ini bisa segera diselesaikan secepatnya. “Mudah-mudahan secepatnya permasalahan ini bisa terselesaikan di minggu-minggu ini,” ucap Asep.***Budi