Dejurnal.com, Indramayu – Juru bicara pengusung hak interpelasi DPRD Indramayu, Ruyanto, membeberkan keretakan hubungan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu, Nina Agustina dan Lucky Hakim sejak memimpin Indramayu Bermartabat ahir ahir ini kurang harmonis, sehingga masuk materi usulan interpelasi kepada Bupati Indramayu.
Hal itu disampikan dalam Rapat Paripurna DPRD Indramayu, Senin, 31 Januari 2022.
“Usulan hak interpelasi itu salah satunya menanyakan hubungan antara Bupati Indramayu Nina Agustina dan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim. Isu yang beredar hubungan antara Nina dan Lucky tak harmonis. DPRD meminta keterangan bupati tentang hal tersebut,”tutur Ruyanto dalam Rapat Paripurna.
Menurutnya, dalam ketentuan
Undang-undang 23/2014 tentang Pemerintah Daerah, mengatur tentang tugas dan fungsi kepala daerah, serta wakil kepala daerah. Ketidak harmonisan kepala daerah menjadi perhatian masyarakat, preseden buruk, dan tentunya berimplikasi pada penyelenggaraan pemerintahan daerah, yakni tak difungsikannya wakil bupati dalam membatu tugas – tugas Bupati, bahkan keretakan itu bukan hanya rumor tetapi sebuah fakta.
“Dalam berbagai kesempatan masyarakat ketidakharmonisan antara bupati dan wakilnya nampak jelas. Misalnya, banyak foto gambar wakil bupati di kantor-kantor pemerintahan diturunkan,” katanya.
Ruyanto merasakan, Wabup Lucky Hakim tak pernah mendapatkan wewenang untuk membantu dan mewakili bupati ketika berhalangan hadir. Salah satunya saat bupati harus mengambil keputusan pada rapat paripurna DPRD.
“Selain dari itu hampir dalam setiap kegiatan, bupati tidak pernah melibatkan wakil bupati. Kendati pun wakil bupati melaksanakan kegiatan di lapangan bersama masyarakat, bukan atas pendelegasian. Melainkan berjalan sendiri atas undangan masyarakat,” ucap Ruyanto.
Wakil Ketua DPRD Indramayu, Turah, mengaku, materi tak difungsikannya Lucky Hakim sebagai wakil bupati masuk dalam materi hak interpelasi diajukan oleh Fraksi Gerindra, pasalnya, pasangan calon Nina Lucky memenangkan Pilkada 2020 kemarin dengan pengorbanan yang sangat besar, apalagi proses Pilkada tersebut menyedot anggaran daerah sekitar 73 miliar.
“Setelah terpilih masa ditinggalkan, ini lah yang sedang Fraksi Gerindra perjuangkan, melalui hak interpelasi ini agar keharmonisan kembali terwujud,” kata politisi Gerindra ini.
Publik tercengang dengan hubungan keharmonisan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu terjadi keretakan saat Sidang Istimewa Paripurna Ulang Tahun Indramayu ke 497 kemarin, dimana posisi tempat duduk Wabup Lucky Hakim berada di deretan tamu Forkopimda dan tamu kehormatan. Posisi tempat duduk Wabup Lucky Hakim idealnya berdampingan dengan Bupati Nina Agustina. Sejak peristiwa itulah, Wabup Lucky Hakim hadir di tengah – tengah aktifitas DPRD yang terahir dan nyaris tak pernah datang lagi mewakili Bupati Indramayu dalam rapat-rapat paripurna.
Menanggapi materi keretakan hubungan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu dalam usulan hak interpelasi, Lucky Hakim, menyerahkan sepenuhnya kepada 41 pengusul interpelasi, karena memang kehendak interpelasi merupakan hak DPRD.
“Ya memang menjadi hak dewan ketika ada pertanyaan tersebut karena paripurna kan saya tidak pernah hadir semenjak ultah Indramayu,” tutur Wabup Lucky Hakim saat dikonfirmasi.
Saat ini, Wabup Lucky Hakim, inten melakukan kunjungan ke beberapa daerah tanpa dikawal oleh petugas pengawal kepolisian, karena petugas tersebut sudah ditarik ke Lantas Polres Indramayu saat ini. Ternyata, aktifitas kunjungan Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati Indramayu bukan atas perintah atau surat permohonan disposisi bupati, tetapi murni keinginan dari masyarakat baik secara langsung melakukan komunikasi maupun tidak langsung dan segera diagendakan.
“Saya nggak terima disposisi ataupun perintah,” lirihnya.***IM/Red
