Dejurnal.com, Sukabumi – Berawal dari aduan salah satu orang tua siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Pameungpeuk yang mempertanyakan soal dana PIP yang menurutnya ada kerancuan. Saat ditelusuri ternyata di kampung yang jaraknya tak jauh dari lokasi sekolah bertemu dengan beberapa wali murid yang sama angkat bicara dan menjelaskan apa yang di alami oleh mereka kaitan dengan dana PIP anak- anaknya.
Dari pernyataan beberapa wali murid dikemukakan bahwa mereka sempat mengeluarkan raport anaknya untuk minta dibantu cek penerima dana PIP dan ternyata hampir rata-rata mendapatkan dan terdaptar sebagai penerima bantuan dana PIP, namun ironisnya berdasarkan pengakuan mereka sebagai wali murid menyampaikan.
“Pak saya waktu Rapay di sekolah saat menerina dana PIP waktu anak saya kelas 6 menjelang keluar dari sekolah itu,” ujar orang tua siswa bernama Rapay kepada dejurnal.com, Sabtu 12/2/2022).
Ia melanjutkan, ketika dirinya mempertanyakan kepada pihak sekolah kenapa yang di terima cuma satu kali sedangkan di buku rekening ada 3 kali pengambilan ?
“Pihak sekolah menjawab uang sisa yang ada di print buku rekening itu di sumbangkan kepada siswa yang tidak mendapatkan, itu jawaban dari pihak sekolah,” ungkapnya.
Orang tua siswa tersebut mengaku tak bisa berbuat apa apa karena hanya sebatas wali murid. “Kami mengikuti aja, apa yang di sampaikan pihak sekolah sekalipun rasa kecewa kami sangat luar biasa,” ujarnya.
Dikatakannya, masih ada siswa yang lain yang terdapat sebagai penerima di tahun 2021 namun sampai saat ini uang nya masih belum di terima padahal ini sudah tahun 2022 bulan 02. “Masa sampai satu tahun belum bisa cair juga,” ungkap wali murid lain di lokasi yang sama.
Penelusuran dejurnal.com, SDN 2 Pameungpeuk berada di Desa Cihamerang Kecamatan Kabandungan, dan letak lokasi sekolahnya terbilang strategis berada di samping jalan yang lumayan bagus dan berhadapan dengan kantor Desa Cihamerang dengan suasana yang sejuk.
Ketika disambangi untuk dikonfirmasi, Kepala SDN 2 Pameungpeuk sedang tidak berada di tempat dan kemudian akhirnya berkomunikasi melalui sambungan telepon.
Kepala SDN 6 melalui sambungan telepon memberi ijin untuk bertemu di lokasi dimana yang bersangkutan berada, saat itu ia mengatakan berada di Jayanegara.
Ketika dejurnal.com menghubungi kembali setelah sampai di Jayanegara, Kepala SDN bertanya melalui sambungan telepon dan bertanya siapa dan darimana.
Setelah dijelaskan dari awak media, seketika itu ponsel kepala sekolah mati dan langsung tidak aktip. Tak Berapa lama ada komunikasi dari pihak sekolah bahwa kepala sekolah akan memberikan keterangan hari Minggu (13/2/2022).
Namun sampai berita ini tayang, tak ada lagi kabar berita pihak sekolah akan memberikan tanggapan.***Timdj
