Dejurnal.com, Garut – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Intelektual Rakyat Garut melakukan aksi unjuk rasa, menolak kenaikan harga BBM, bahan pangan, PPN 11% dan pembangunan Ibu Kota Negara yang baru.
Dalam rilisnya, aksi mahasiswa ini menyuarakan kondisi terkini yang melanda negeri, dimana hal itu berimplikasi terhadap beberapa sektor kehidupan bangsa yaitu ekonomi, pendidikan, social dan budaya yang semuanya terasa sulit sekali dan seperti biasanya.
“Selain itu musibah masih tak kunjung usai, kali ini berasal dari kebijakan pemerintah yang sangat sekali tidak diharapkan dan tidak ada keberpihakan terhadap masyarakat, mulai dari BBM naik dan langka,
harga bahan pangan naik, serta PPN juga dinaikan dari 10% menjadi 11%,,” ujar Ketua HMI Kabupaten Garut, Sulton dalam rilis tulisnya.
Disisi lain pemerintah malah
focus membuat peraturan untuk membangun ibu kota Negara yang baru, tentu ini tidak sejalan dengan
apa yang di gembor-gemborkan oleh pemerintah terkait dengan pemulihan ekonomi nasional.
Padahal kalo dilihat peraturan perundang –undangan yang berlaku yaitu UU NO 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN, PERPRES NO 69 TAHUN 2021 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 191
TAHUN 2OI4 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK, UNDANG – UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2O2I TENTANG HARMONI SASI PERATURAN
PERPAJAKAN. UU NO 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH.
“Kita berkaca dari peraturan diatas seharus nya pemerintah menjelaskna sebab-sebab dan alasan dari kebijakan-kebijakan hari ini, karena apa yang kita rasakan hari ini bahwa kebijakan pemerintah tentang kenaikan harga pangan, BBM dan PPN sangatlah tidak rasional di tambah lagi pemerintah
memprioritaskan pembangunan IKN melalui anggaran APBN disela-sela pertumbuhan ekonomi di masyarakat belum membaik,” paparnya.
Forum Intelektual Rakyat Garut sangat menolak tentang kenaikan harga BBM, bahan pangan, PPN 11% dan pembangunan Ibu Kota Negara yang baru.
“Kami pun mempertanyakan peran pemerintah daerah Kabupaten Garut ketika masyarakat hari ini semakin tercekik,” Pungkasnya.***Adesya